Chapter 1

263 36 10
                                    

Jangan lupa meninggalkan komen dikolom komentar dan vote ya, 1 komentar dan vote sangat berharga. Happy Reading!

•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•

Wooyoung berdiri didekat halte tempat biasa ia menunggu bus untuk berangkat ke kampus. Tapi sekarang ini beda, dia telat bangun karna ngerjain presentasi yang bakal di tampilin hari ini. Sekarang Woooyoungino udah mau nangis karna belum ada satupun bus yang lewat.

"Gimana nih, kalo gini mah aku minta beliin mobil aja sama bunda," Sungutnya sambil mengerucutkan sedikit bibirnya.

Tak lama, ada sebuah mobil berwarna silver berhenti didepan Wooyoung, pria yang ada didalamnya menurunkan jendela mobilnya kemudian melihat Wooyoung.

"Masuk! Lo gabakal ke kampus kalo terus berdiri diam disini," suruhnya.

Wooyoung hanya mengedipkan mata nya lucu, kemudian tanpa curiga memasuki mobil tersebut. Setelah Wooyoung masuk, pria tersebut melanjutkan menyetir mobilnya menuju kampus.

"Nama gue San, Sanzino," Ucapnya pria tersebut memulai pembicaraan.

"Ahh halo San, kenalin aku Wooyoungino, panggil aja Wooyoung atau Uyong juga gapapa ehehehe," Balas Wooyoung.

San terkekeh ketika Wooyoung mengenalkan dirinya kemudian mengangguk. "Wajah lo kusut banget tadi gue liat, ada apa?" lanjutnya.

"Cuma nanti ada presentasi, aku telat banget tau," sungutnya.

San terkekeh kembali, "Jam berapa?"

"Jam sebelas."

San memarkirkan mobilnya dipekarangan kampus, kemudian menatap Wooyoung yang saat ini kembali mengerucutkan bibirnya.

"Tapi sekarang masih jam 9, pinter," ujar San kemudian mengusak rambut Wooyoung.

Mereka berdua akhirnya keluar dari mobil dan yaa diperhatikan oleh orang banyak, termasuk salah satu pria yang saat ini sedang menatap marah kedua nya. San yang merasa di lihat oleh pria itu langsung menghampiri Wooyoung kemudian menggendongnya dan berjalan menuju rooftop.

"Kamu kok bawa aku kesini? Apa - apaan tuh tadi, gendong - gendong segala. Diliat banyak orang tau, aku maluu," protes Wooyoung sambil mem-pout kan bibirnya kemudian turun dari gendongan San.

"Ya terserah gue dong, lagian lo kenapa ada dikampus jam segini kalo kelas lo aja 2 jam lagi?" tanya San.

"Aku mau ngumpul sama temen - temen dulu, kamu jug - "

"WOI ASTAGA, JAM SETENGAH 10 GUE KELAS DULU YA. SAMPAI JUMPA," teriak San yang terkejut melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 09.30 dan segera berlari menuju kelasnya.

Wooyoung merengut kesal karna ditinggal San kemudian ikut turun dari rooftop dan menemui teman - temannya.

•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•

Selesai kelas, San segera menuju kelas Wooyoung ingin meminta maaf karna telah meninggalkannya di rooftop.

"SANZINO WOI TUNGGU DULU!!" teriak seorang wanita, bernama Adel.

Dan segera Zino menghentikan langkahnya, berbalik badan dan menatap Adel.

"Kenapa?" tanyanya.

"Cowo yang turun dari mobil sama lo tadi pagi diseret Aileen ke wc belakang," jelas Adel.

"Wooyoung!? Njir."

San yang terkejut mendengar perkataan Adel langsung saja berlari menuju WC belakang dan menemukan Aileen yang akan menyiramkan air bekas pel kepada Wooyoung.

"Aileen! Berenti lo!" bentak San sambil melempar ember yang ada di tangan Rajaga.

Aileen berhenti melakukan kegiatannya, berbalik badan melihat San.

"S-sayang, ini ga kaya yang kamu pikirin, dia tadi nyuruh aku buat jauhin kamu terus dia ngancem aku. Katanya dia bakal nyuruh orang mau buat celehin aku," ucap Aileen dan menunjuk Wooyoung.

San membantu Wooyoung berdiri, kemudian merangkulnya. dan menarik kasar tangan Aileen dan menuju taman belakang kampus.

"Jelasin! Apa maksud lo?" tuntut San kepada Aileen.

"Ck iya iya, aku gasuka kamu sama dia. Aku aja baru naik mobil kamu sekali itu pun harus aku paksa dulu, udah gitu ditinggalin ditengah jalan lagi," rengek Aileen.

"Ga gini cara nya leen, sekarang lo minta maaf sama Wooyoung!" suruh Zino.

"San, udah gapapa jangan marah" Wooyoung mengusap lembut lengan San.

Aileen yang melihat itu hanya merotasikan matanya,

"Oke gue minta maaf, dan kenalin gue Aileen. Calon menantu satu - satu nya keluarga Dewangga." kemudian mengulurkan tangan ke arah Aileen.

San yang terkejut mendengar itu, langsung menatap galak Aileen

"Ngomong apa sih lo? Gausah ngarang cerita!"

Wooyoung kembali mengelus lengan San, "Udah San. Ohiya halo Aileen, aku Wooyoungino." kemudian menjabat tangan Aileen.


cr. Artzinder

Butterfly Wings [Woosan] COMPLETE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang