9.Masih Sama

2K 272 6
                                    

Happy Reading-!!!!🧡
.
.
.
.
.
.
10.35 pagi

"Dewa, tolong bawakan bodyguard karna saya akan ke bandung sekarang."

"Baik tuan."

"Dan satu lagi, kamu ga perlu temanin saya fokus saja sekolah mu sebentar lagi akan ada ujian semester bukan? Usahakan yang terbaik jangan mempermalukan ibu mu dan saya."

"Siap pak" balas Sadewa tegas, dia berdiri tegap bak prajurit terlatih ini lah pekerjaan nya. Pekerjaan halal yang menafkahkan ibunya, untung masih banyak orang baik disekitar dirinya.

"Bagus, saya pergi dulu sampaikan salam kepada ibu mu." Sadewa mengangguk patuh dan mulai melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh tuannya.

Hidupnya keras, lemah lo kalah. Itulah prinsip nya dari kecil.

Sadewa tinggal bersama mamanya, ya mamanya seorang janda, mantan suaminya selingkuh dan memilih wanita pelakor.

Sadewa bukan playboy dia tak pernah menyatakan cinta ralat dia pernah menyatakan cinta pada gadis yang lugu dimatanya tetapi dengan brengsek dia menyakitkan gadis tersebut.

Aletta.

Ya, gadis pertama yang pernah dia ucapkan kata cinta. sedangkan yang lain mereka sendiri yang mengungkap kan cinta berhubungan Sadewa anak baik dia menerima semua wanita wanita itu walaupun pacarnya lebih dari satu tetapi wanita wanita itu masih mau bertahan, dan mati matian agar menghentikan Sadewa untuk memutuskan mereka.

Setelah selesai Sadewa memasuki mobilnya dan pulang ke rumah, tak sengaja Sadewa melihat martabak pinggir jalan makanan favorit Aletta.

Dia manepikan mobilnya dan keluar dari mobil tak lupa melepaskan kaca matanya.

"Pak kacang satu sama coklat satu"

"Siap di tunggu ya"

"Iya"

Sadewa meneteng plastik yang berisi martabak, setelah meletakkan di kursi samping mobil ia termenung.

"Kok gua beliin martabak untuk Aletta sih?" entah apa yang ada di pikirannya.

"Ah bodo lah." Sadewa akhirnya tancap gas dan pergi menuju rumah Aletta, mungkin sedikit menjahili Aletta mengurangi rasa lelahnya.

"Assalamu'alaikum permisi" Sadewa memencet bel berkali kali hingga akhirnya pintu terbuka.

"Cari siapa ya?"

"Aletta nya ada buk?" ucap Sadewa, lesu sudah mendapatkan gelengan kepala dari perempuan di depannya.

"Non Aletta nya belum pulang."

"Emangnya dia kemana?" tanya Sadewa, bukan Aletta, jika hari libur keluyuran gadis itu lebih memilih tidur dari pada kelayapan.

"Dia sama mama nya kerumah sakit." mendengar itu Sadewa mengernyitkan dahinga, perasaan kemaren Aletta baik baik saja.

"Rumah sakit, Aletta sakit buk? "

"Enggak, katanya sih jenguk temannya"
Seketika Sadewa langsung teringat Nako ck apa untungnya melihat cowok itu, salah sendiri sok jago ujung ujungnya ke rumah sakit juga.

"Yaudah titip ini aja ya, makasih buk."

"Iya siap."

•••••

"Eh eh neng ada titipan di dalam kulkas" Aletta yang sedang berjalan menuju kamarnya sambil mengendong mumu kucing gembul tersebut berbalik melihat titipan apa yang dia dapatkan.

Mantan The KamvretttTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang