6.Nako

2.5K 365 22
                                        

Happy Reading❤
.
.
.
.
.

Seperti yang Aletta harapkan yaitu ia hari ini tidak sekolah, harus kemana lagi ia pergi sekarang, mau pulang kerumah kesepian.

Aletta masih berdiri di depan rumah sakit lantaran binggung ingin pergi kemana ia baru selesai pemeriksaan kakinya yang terluka, mau pergi ke clinic kecantikan tapi baru dua hari yang lalu ia dari sana, baiklah sepertinya ia mau membeli cake saja untuk menemani drakornya.

"Terimakasih mbak." ucap Aletta setelah membeli kue yang ia inginkan. mata Aletta tertuju kesuatu makhluk munggil yang terus mecakar pohon.

"Uhh gemesnya." Aletta menoleh ke kiri dan ke kanan memastikan apakah kucing imut ini punya pemiliknya, kucing yang dari tadi mengeong ke arah pohon sambil mencakar tersebut akhirnya berhenti setelah kepalanya di elus elus Aletta "manjanya kamu nak."

Aletta ingin mebawa kucing tersebut tapi ia takut menjadi maling. "Kak!" panggil Aletta kepada pelayan yang berada di toko kue tadi.

"Kucing ini ada yang punya ga?"

"Enggak kak, kucing itu udah satu minggu keliaran di sini sepertinya memang di buang pemiliknya" mendengar hal tersebut Aletta semakin merekah kan senyumnya sudah ia simpulkan akan mengadopsi kucing gemes ini setelah mengucapkam terimakasih Aletta berlari memasuki mobilnya karna merasa merinding berada di bawah pohon yang rimbun itu apalagi kucing yang ia dapat juga terus mengeong ke arah pohon itu menambahkan kesan horor.

kalo Sara Wijayanto bilang pasti ada penghuninya pohon ini, siapa juga yang tidak merinding merasakan tatapan seseorang dari atas pohon ini.

Bruk

setelah kepergian mobil Aletta tanpa ia sadari ada seorang pria yang meloncat dari pohon tersebut, pria tersebut membaca plat mobil yang baru beberapa menit meninggalkan lokasinya sambil tersenyum tersipu malu.

•••

suasana kantin yang ramai membuat Aletta kesusahan untuk membeli makanan yang ia mau tapi untungnya dengan badannya yang gesit memudahkannya untuk memesan makanan.

namun sepertinya kesialan selalu menghampiri dirinya, manusia ceroboh mana yang tersandung kakinya sendiri.

"Hampir saja, terimkasih kak." ucap Aletta karna keadannya kantin yang semakin ramai pria tersebut menarik Aletta keluar dari keramaian.

"Tangannya kak." lagi lagi Aletta seolah berbicara sendiri karna tak di tanggapin oleh manusia ini, seakan tersadar dengan tanganya yang kurang sopan karna berada di pinggang Aletta.

'ini manusia kenapa aneh banget ya, seperti aura wibu tapi wibu ini keliatan ganteng badannya juga kekar' batin Aletta karna canggung Aletta pun mengucapkan terimakasih sekali lagi dan langsung pergi dari pria aneh tersebut.

tanpa ia sadari pria yang ia tinggali itu memandang tangannya yang tremor dengan telingga memerah bahkan urat lehernya menojol.

Aletta menghampiri Sara yang ternyata sudah duduk manis dengan makanan yang sudah hampir setengah ia makan.
"Lama banget sih lo." mendengar hal tersebut Aletta terkekeh "Biasalah namanya juga rame antrian, mana ada musibah kecil tadi." Aletta melihat pria yang membantunya tadi sedang di rangkul temannya pergi.

melihat padangan Aletta yang tajam itu Sara menjadi penasaran dan ikut menatap ke arah pandangan tersebutlah "Lagi liatin siapa si Let?"

"Itu cowok yang pakek masker sama kacamata, lo tau ga namanya siapa?" mendengar pertanyaan itu Sara mencoba mengenali pria tersebut tapi nihil karna orang tersebut berjalan membelakangi mereka, mendapat gelengan kepala dari temannya membuat Aletta semakin penasaran.

Mantan The KamvretttTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang