Seluruh mata menatap perempuan yang berlari melewati mereka sembari menundukkan kepalanya. Disusul kedatangan Devano dengan tampang datarnya.
"Adek lo? Kenapa?" tanya Kelvin. Kelvin adalah penjaga perempuan. Ia tidak bisa melihat air mata perempuan keluar, kecuali di sebabkan oleh ia sendiri.
Dan tadi sangat jelas ia melihat perempuan yang ia duga adik Devano menangis. Lagipula sejak kapan Devano punya adik? Biasanya jika mereka bermain, perempuan itu tidak pernah keluar dari kamar. Jadi mana tau mereka kalau Devano punya adik. Ya, satu-satunya yang tau Devano punya adik hanya Al.
Devano sangat tertutup soal keluarganya. Bahkan sering juga ia mengatakan bahwa ia tidak mempunyai adik.
"Kenapa gue baru tau lo punya adik perempuan?" tanya Rey. Dia lelaki yang paling bijak dari teman-teman nya. Kalem, Good boy. Walaupun bergaul dengan teman-teman yang kurang berakhlak, tapi Alhamdulillah ia masih diberikan akhlak yang cukup banyak.
"Hooh, gue juga baru tau kalo lo punya adik perempuan," timpal Valen. Inilah satu-satunya teman yang baik banget. Sering membantu teman-temannya saat sedang kesusahan, menghabiskan makanan misalnya.
"Heem."
Ketiga temannya itu menatap Devano jengkel. Mereka butuh jawaban, bukan hanya dehaman.
"Lo kira lo ganteng kayak gitu, jawab bego!" tukas Rey.
"Hm, Dia adek gue."
"Kenapa nangis?" Ketiga temannya bertanya serempak.
"Biasa, dia inget mantannya." Walaupun Devano jahat kepada adiknya, tetap saja dia ingin terlihat baik di hadapan teman-temannya.
"Bukan karena Lo nyakitin dia kan?" timpal Rey. Melihat tampang Devano membuat ia ragu, apalagi saat ia menjelaskan tentang adiknya, ada nada tidak suka saat Devano membahasnya.
"Gak."
"Mana makanan, gue laper," ucap Al mengalihkan pembicaraan. Ia tau Devano muak membicarakan adiknya itu.
•••
Ting
+6254361567123: Gak usah dimasukkin ke hati ya ucapan Abang Lo, dia punya alasan tertentu bersikap kayak gitu :)
Good Night cantik
Satu pesan dari seseorang yang tidak dikenal membuat Aura berhenti menangis. Setidaknya kata-katanya telah menenangkan hati Aura walau sedikit.
Aura : Ini siapa? Btw makasih
+6254361567123 : Gue Al. Jangan nangis.
Aura : Oh kak Al, Aura gak ada nangis kak :)
Kak Al : Hm, langsung tidur aja.
Aura : Iya kak Al, good night juga buat kak Al
Pesan terakhir hanya di read. Its okay. Lelaki itu berhasil menenangkan hati Aura.
•••
Keesokan harinya Aura sudah berada didalam kelasnya yang masih tak berpenghuni. Jangan salahkan Aura yang terlalu rajin, karena nyatanya temannya lah yang malas. Aura datang cepat juga karena tidak ingin malu, disebabkan wajahnya yang sedang kacau.
Aura mengusap wajahnya kasar, ia menguap berkali-kali. Matanya bahkan bengkak, karena menangis semalaman. Andai saja ia menolak tawaran Devano semalam untuk keluar membeli camilan, pasti ia tidak akan sekacau ini. Andai saja semalam anggota Geng itu tidak mengganggunya, semua pasti tidak akan sekacau ini. Dan andai saja ia tidak menemani Alfa pulang, tentu ia tidak akan pulang larut dan semua tidak akan sekacau ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Selfles
Romance"Kita saling memiliki rasa, namun dengan orang yang berbeda." _•••_ Aura Anjani Delson, gadis lugu, polos dan ceria. Gadis dengan segala kekonyolannya. Gadis yang berhasil menarik perhatian banyak lelaki karena sifatnya yang lugu dan binaran matanya...