Jangan lupa sebelum baca vote dulu^^
***
Violet, beberapa kali mengusap wajahnya menghapus bulir-bulir air mata yang seakan tak mau berhenti. Rambutnya acak-acakan, kantung matanya tercetak jelas, hidungnya dan matanya merah. Sejak dua hari Vio masih tak percaya akan menjadi seperti ini, sejak itu pula Vio sering menangis dimalam hari.
Wanita itu menghembuskan nafas berat lalu bangkit. "Spirit! we will try to start all over again," ucapnya sambil mengepalkan tangannya ke udara.
Vio masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badannya. Tak butuh waktu lama Vio keluar lalu menuju walk in closet mengganti pakaiannya. Setelah selesai Vio keluar dari kamar menuju kamar kedua anaknya. Pertama Vio memasuki kamar Lili.
"Sayang buka ya pintunya Bunda mau masuk," ucap Vio sambil mengetuk pintu kamar Lili. Tak lama kemudian pintu itu terbuka terlihat Lili dengan muka sembab.
Vio menghela nafasnya pelan mengusap rambut putrinya. "Mandi ya nanti kita makan malam diluar," ucapnya diangguki Lili.
Setelah itu Vio menuju kamar Ken. Bocah itu tengah memukuli samsak nya. Vio tersenyum mendekati Ken. "Ken," panggil Vio membuat bocah itu menoleh.
"Udah belum latihannya?" tanya Vio.
"Belum," ucap Ken datar membuat Vio sekali lagi menghembuskan nafasnya pelan.
"Istirahat dulu ya besok lagi, sana mandi habis itu kita makan malam diluar," ucap Vio sambil mengusap keringat anaknya dengan handuk kecil yang berada dimeja.
Ken hanya mengangguk lalu menuju kamar mandi. Vio memejamkan matanya sejenak lalu keluar dari kamar Ken.
•••
"Lili sama Ken mau pesen apa?" tanya Vio sambil menyodorkan buku menu pada kedua anaknya.
"Spaghetti Bolognese, mango squash," ucap Lili.
"Spaghetti Carbonara, hazelnut milk coffee," ucap Ken.
"Spaghetti Bolognese 2 yang Carbonara 1, minumannya Mango Squash 1, Hazelnut Milk Coffee 1 sama Chocolate Milk Shake," pesan Vio pada pelayan.
"Sudah tidak ada lagi, Bu?" tanya pelayan wanita itu. Vio menggeleng. Pelayan itu menunduk dan segera pamit.
"Ahhh Ayah jail ih, nih hidung aku jadi lengket," ucap seorang gadis yang tak jauh dari mereka sambil memasang wajah cemberut karena ulah sang Ayah. Ken, Lili dan Vio sontak menoleh. Ken dan Lili tatapannya berubah menjadi sendu.
"Lili kangen makan bareng sama Ayah lagi," gumamnya pelan sambil menatap lurus keluarga kecil itu yang tampak bahagia.
Vio menghembuskan nafasnya pelan mengusap puncak kepala kedua anaknya. "Kalian jangan sedih dong Bunda nanti ikut sedih gimana?" ucap Vio memasang tampang sedih.
"Bunda jangan sedih, Lili gak mau lihat Bunda sedih terus," ucap Lili.
"Bunda gak akan sedih kalo kalian bahagia, Bunda kalo lihat kalian sedih Bunda jadi merasa bersalah karena Bunda seperti memisahkan kalian dengan Ayahnya sendiri sebenarnya Bunda nggak tega tapi ... "
"Sttttt Bunda jangan nangis malu loh dilihatin banyak orang," ucap Lili. Vio tersenyum mencium pipi kedua anaknya.
"Bunda sayang kalian," ucap Vio. Lili dan Ken langsung memeluk Bundanya.
"Hai," ucap seseorang membuat mereka menoleh. "Boleh gabung?"
"Ayah ngapain disini?" tanya Lili dengan ketus menatap malas Ale yang berada didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy VS Playgirl 2 [Hiatus]
Teen Fiction[SEBELUM BACA, LEBIH BAIK BACA YANG PERTAMA DULU, BIAR PAHAM] • H A P P Y R E A D I N G ! • 𝑩𝒂𝒏𝒕𝒖 𝑨𝒍 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒗𝒐𝒕𝒆 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏🦋 Start: 21 Januari 2021.