2.

3.1K 297 32
                                    

Vio membalikkan telur yang sudah matang sembari menunggu telur itu matang Vio beralih mengiris bumbu untuk nasi goreng. Jam menunjukkan pukul 06.55 pagi. Vio harus menyiapkan keperluan untuk Ale yang katanya menggantikannya dalam pertemuan di kota Semarang.

Adam dan Mbak Diana selaku orang suruhan Vio sudah mengetahui jika dirinya akan digantikan suaminya dan akan stop mengurus perusahaan. Meskipun Vio dengan berat hati melepasnya.

Tapi tak melepas begitu saja, Vio masih membatu mengurus sedikit-sedikit.

Vio meniriskan telur mata sapi yang sudah matang tersebut lalu menaruhnya di piring. Dia sudah memasak 3 telur ceplok. Tinggal menggoreng nasinya.

Vio menuangkan sedikit minyak lalu memasukkan bumbu itu ke wajan dan mulai mengosengnya. Dirasa sudah harum barulah Vio menuangkan nasinya.

Hari ini menunya sederhana, Nasi goreng dan telur ceplok. Karena Bi Yus cuti beberapa hari untuk merawat kakaknya yang dikabarkan masuk rumah sakit.

Tiba-tiba tangan kekar itu melilit di pinggang Vio membuat wanita itu sedikit tersentak.

"Harum banget baunya," ucap Ale menaruh dagunya dipundak sang istri sambil mengusap perut datar Vio.

"Udah mandi belum?" tanya Vio.

Ale langsung menjawab, "Udah dong, kamu nggak liat aku udah tamvan begini?"

Vio terkekeh geli melihat suaminya makin hari makin pede. "Yaudah kamu duduk gih, aku mau masak dulu," ucap Vio.

"Morning kiss nya dulu dong," ucap Ale sambil menunjuk bibirnya.

"Tadi kan udah," balas Vio.

"Mau lagi, biar aku semangat hari ini," ujar Ale sambil tersenyum lebar.

"Iya, tapi kamu duduk dulu sana," ujar Vio.

"Siap, istri!" Ale menuju meja makan.

"Eh aku mau bangunin anak-anak dulu," ucap Ale lalu beranjak dari duduknya menuju kamar Ken dan Lili yang bersebelahan.

Vio menaruh piring berisi nasi goreng dan telur itu diatas meja. Tak lupa empat gelas susu putih hangat yang tadi sempat ia buat.

Ale datang menggendong Ken ditangan kirinya sedangkan Lili ditangan kanannya masih dengan muka bantal. Ale mendudukkan kedua anaknya lalu duduk disamping istrinya.

"Udah pada cuci muka belum?" tanya Vio.

Ken dan Lili segera menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Ale dan Vio tersenyum melihat itu. Ale menoleh mengusap rambut Vio pelan.

"Jatah?" Ale menaik turunkan alisnya. Vio mendengus langsung mengecup bibir suaminya. Untung saja dua bocah itu masih dikamar mandi.

"Lagi dong, nggak kerasa tau," rengek Ale.

"Nggak, tuh ada Lili sama Ken," ucap Vio. Lili dan Ken duduk menatap polos kedua orang tuanya.

"Ayo makan!" ucap Lili. Mereka mengangguk. Hari ini adalah waktunya Lili memimpin doa.

Setelah berdoa mereka memulai sarapannya dengan tenang. Ken adalah tipe anak yang malas berbicara, tergantung mood. Ale dan Vio memaklumi itu. Awalnya sih kaget, tapi lama-kelamaan mereka mulai memaklumi.

Mereka sering heran, Ale dan Vio saja bobroknya nggak ketulungan, tapi kenapa anaknya jadi pendiam begitu? Entahlah.

"Bunda kok pake daster, emang Bunda nggak berangkat ke kantor?" tanya Lili.

Vio tersenyum. "Bunda libur mau jaga kalian, seneng nggak?"

"Seneng banget," ucap Lili sedikit heboh.

Playboy VS Playgirl 2 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang