Sepi ya,
Jangan lupa vote makasi hehe
🍡🍡🍡
Suara ketukan pintu membuat Vio segera berdiri membukakan pintu kamarnya.
"Ada apa, Bi?" Vio menatap asisten rumahnya dengan tatapan bertanya, tumben.
"Itu nyah ada tamu," balas Bi Yus dan dibalas anggukan singkat oleh Vio.
Vio melangkah keruang tamu. Keningnya berkerut melihat sepasang suami istri, dengan si wanita raut mukanya terlihat sedih.
Sepasang suami istri itu menoleh dengan cepat wanita itu mendekati Vio. "Apa benar Lili ada disini mbak?" tanya Wanita itu tak sabar memegang lengan Vio.
Vio mengangguk pelan. "Ada apa ya bapak dan ibu kemari?" tanyanya menatap kedua orang asing didepannya.
"Kami orang tua kandung Lili," kata wanita itu membuat nafas Vio tercekat.
Apalagi ini?
"O-orang tua Lili?" ulang Vio. Kedua orang itu mengangguk.
"Saya mau ambil anak kita—"
"Kenapa baru sekarang?" Vio memotong wajahnya menjadi datar.
Wanita itu mulai menangis menggoyangkan lengan Vio. "Saya mohon, maafkan saya sudah menelantarkan anak kami sendiri," ucapnya terisak pelan.
Pria itu mendekat mengusap pundak istrinya. "Saya akan bayar berapapun untuk mengambil alih anak kami," tambah pria itu.
Vio menghembuskan nafasnya. "Apa buktinya kalau Lili itu anak kalian?" tanya Vio menelisik mengamati wajah kedua orang itu, yang hampir memiliki kesamaan pada Lili.
Hatinya mulai goyah, dadanya bergemuruh, jangan sampai dia kehilangan untuk kesekian kalinya.
Ya tuhan, engkau sudah ambil kedua orang tuaku, engkau pisahkan aku dengan suamiku. Cukup itu tuhan, aku mohon. Batin Vio.
Wanita itu mengusap jejak air matanya. "Novita Liliana Putri namanya. Saya terpaksa menitipkan dia ke panti—"
"Saya menemukan Lili di jalanan, bekerja sebagai pengamen jalanan lima tahun yang lalu," ucap Vio.
"Ya awalnya kita bawa dia ke panti," ucap wanita itu menjeda. "Waktu Lili udah gede kata ibu panti Lili kabur bersama temannya."
"Mari duduk," ajak Vio.
"Sari tolong bilangin Bi Yus suruh buatin minum," ucap Vio pada Sari yang baru saja keluar dari kamar Kenzo. Sari hanya mengangguk lalu menuju dapur.
Vio kembali menatap dua orang yang sudah ikut duduk didepannya.
"Kejadiannya sudah lama tapi kenapa kalian tidak segera mencari dia?" tanya Vio.
"Lili adalah anak dari hasil hubungan gelap kami," ucap wanita itu membuat Vio terkejut.
"Astaghfirullah," ucap Vio menutup mulutnya tak percaya.
"Waktu itu kita dipisahkan, saya gak sanggup biayain hidup Lili. Karena saya sendiri sudah diusir dari rumah. Kita sempat ketemu memutuskan untuk membawa Lili ke panti, jika nanti hidup kami sudah tercukupi kami akan membawa Lili kembali," jelas wanita itu menjeda ucapannya.
"Namun beberapa bulan saat saya datang ke panti dari situ saya baru tau kalau Lili kabur."
"Bunda!"
Vio mematung setetes air matanya langsung turun. Menoleh menatap gadis cantik tengah tersenyum ceria.
Wanita tadi langsung memeluk Lili. "Mama kangen sama kamu sayang," ucapnya sembari mengecup kening anaknya lama. Lili hanya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy VS Playgirl 2 [Hiatus]
Teen Fiction[SEBELUM BACA, LEBIH BAIK BACA YANG PERTAMA DULU, BIAR PAHAM] • H A P P Y R E A D I N G ! • 𝑩𝒂𝒏𝒕𝒖 𝑨𝒍 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒗𝒐𝒕𝒆 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏🦋 Start: 21 Januari 2021.