22

202 30 11
                                    

Happy reading

🦕🐝⚡

"OMG!! Vio lo ngapa gak cerita sama kita kalau lo udah punya gebetan baru?!" Milka berteriak heboh dirumah Vio. Mereka sedang berkumpul, minus Ale.

Mereka sedang kumpul bareng. Disana ada Resta, Milka, Sinta, Radit, Dani, Fauzan dan Abiyyu. Ya biasalah rutinitas untuk menjalin silaturahmi yang baik. Walaupun hanya berincang-bincang, setidaknya pertemanan mereka tetap terjaga. 

Vio mengenalkan Abiyyu pada teman-temannya. Dan itu membuat mereka terkejut. Apalagi ditambah Vio sekarang memakai gamis, berhijab.

Vio menatap datar kearah Milka yang histeris menanyakan hal tersebut. Resta menggelengkan kepalanya sambil mengusap rambut istrinya.

"Santai Bu, nanti pita suara kamu putus lo teriak-teriak gitu," ucap Resta. Milka menyengir.

"Tau tuh heboh banget," sahut Sinta.

"Maaf beb, gue kaget aja Vio yang susah banget di taklukin sama si Ale kok bisa langsung kepincut sama orang yang baru kenal," tutur Milka.

"Emang jodohnya kali," kata Fauzan yang sedari tadi diam asik memakan snack, stok milik Lili.

Meskipun Lili sudah tidak tinggal dirumah ini, Vio masih rutin membelikan stok camilan. Baik banget sih ibu Vio ini.

"Eh besok nikahannya Ale, lo diundang kan?" tanya Dani pada Vio karena tiba-tiba teringat hal itu.

Vio mengangguk lalu menoleh kearah Abiyyu yang juga menatapnya. "Besok ikut aku ya kondangan," ucapnya pada laki-laki yang sedang menggendong Kenzo.

Akhir-akhir ini Kenzo menerima kehadiran Abiyyu dengan baik. Itu membuat Vio agak lega, karena beberapa hari yang lalu Vio sempat takut kalau anak itu tidak setuju dengan Abiyyu, kan Kenzo sayang banget sama ayahnya si Ale-Ale.

Abiyyu mengangguk tersenyum manis. "Boleh," katanya.

"Hebat banget lo Biyyu bisa ngerubah Vio yang dulunya bar-bar jadi kalem gini," ucap Sinta berdecak kagum.

Mereka masih tidak menyangka Vio akan menjadi wanita yang kalem, lemah lembut. Padahal yang mereka tau dulu Vio itu bar-bar banget.

Vio mengusap dadanya pelan. "Sinta jangan bukan kartu saya ya," ucap Vio dengan tersenyum pada Sinta.

Mereka tersenyum canggung melihat Vio berubah drastis.

"Muka lo emang pantes kalem aja sih Vi," celetuk Fauzan membuat mereka menoleh.

"Apa?" tanya Fauzan karena merasa dilihatin. "Kan emang bagus kalem gitu, apalagi sekarang udah dewasa, udah punya anak. Harusnya bener dong kalau Vio harus berubah jadi baik," ucapnya.

"Suer, Jan. Lo setelah bangun dari koma otak lo jadi agak beneran ya?" ucap Dani merasa kalau Fauzan setelah sadar dari koma, laki-laki itu banyak yang berubah. Atau si Fauzan sudah diberi hidayah oleh tuhan?

Fauzan terkekeh lalu menatap Vio. "Nanti pas lo udah nikah, lo mau lagi gak gue kasih kejutan?" ucap Fauzan sambil mengedipkan matanya pada Vio.

Mereka membulatkan matanya, teringat kejadian beberapa tahun yang lalu. Dimana Riski memberi kejutan yang tak terduga pada hari ulang tahun Lili.

"Sikap lo beneran berubah, Jan, kayak Riski banget. Apa jangan-jangan lo kerasukan arwahnya Riski ya?" ucap Milka ngawur. Sinta menggeplak lengan wanita itu.

"Sembarangan lo markonah," kata Sinta.

Fauzan terkekeh. "Kalau tuhan berikan seseorang kesempatan. Itu harus dilakukan dengan baik, kan?" ucap Fauzan tiba-tiba membuat mereka merasa ada yang ganjal dengan perubahan sikapnya Fauzan.

Playboy VS Playgirl 2 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang