Jangan lupa vote yakk^^
***
"Assalamualaikum," ucap Ale, Vio, Lili dan Ken saat memasuki rumah keluarga Ale. Mereka kemari ingin menuruti ajakan Lili yang katanya kangen dengan kakek neneknya.
Raina dan Satya sontak menoleh. Lili dan Ken langsung berhamburan memeluk Kakek Neneknya. "Waalaikum salam."
"Nenek kangen sama kalian," ucap Raina.
"Lili sama Ken juga kangen sama kalian," ucap Lili.
Vio segera mendekati Satya dan Raina wanita itu membungkuk mencium punggung tangan keduanya. "Mi, Pi, apa kabar?" tanya Vio sedikit mengurangi kecanggungan.
"Baik sayang, sini duduk mau minum apa?" tanya Raina sambil mengusak surai menantunya.
"Es sirup aja, Nek," balas Lili membuat mereka terkekeh.
"Oh iya nenek juga habis buat kue brownis kesukaan kalian, bentar ya kalian tunggu disini biar Nenek ambil dulu kuenya," kata Mami.
"Vio bantuin ya, Mi," timpal Vio.
"Nggak usah kamu disini aja ngomong-ngomong dulu sama Papi sana," ucap Raina. Vio hanya bisa mengangguk pasrah dan kembali duduk. Raina langsung menuju dapur.
"Gimana hubungan kalian?" tanya Satya memulai percakapan.
"Kita ikuti aja, Pi, alurnya," ucap Vio tersenyum tipis.
"Maaf ya Papi nggak bisa cari tau kebenarannya. Emang wanita licik itu sudah mengatur semuanya, sampai rekaman CCTV di ruangan itu hilang," ucap Satya merasa bersalah.
"Nggak papa Pi, makasih udah mau berusaha buat cari tau. Percaya deh Allah mengasih kita cobaan pasti ada jalan keluarnya kok," ucap Vio.
"Lagipula kebenaran akan menemukan jalannya sendiri, dia tidak akan tersesat, jadi tidak perlu dicari, pasti akan datang sendiri dimana waktunya kejahatan itu terbongkar," lanjutnya membuat Papi dan Ale menatapnya kagum. Vio itu ternyata wanita yang kuat dan sabar.
Memang Vio seperti ini karena teringat pesan Mommy-nya, "Jangan pernah menyerah dan berusaha lari dari permasalahan. Tapi hadapilah cobaan yang ada didepan kita dengan sabar. Jadilah wanita yang tak kenal takut dan berani melakukan apapun asal itu benar."
"Papi gak salah memilih menantu seperti Vi, jarang ada wanita sekuat dan setegar kamu. Papi bangga sama kamu mampu bertahan di keadaan seperti ini. Dan maafkan anak Papi ini yang sudah membuatmu meneteskan air matamu," ucap Satya. Vio hanya tersenyum.
"Ingat Le, seorang pria yang tidak bisa menghapus air mata dari seorang wanita bukanlah pria sejati dan pria sejati ialah dia yang menghapus air mata wanita yang dicintainya bukan dia yang menyebabkan wanita itu berlinang air mata," sambung Satya.
Ale segera mendekati Vio langsung memeluk wanitanya dan diusapnya punggung istrinya. "Maafkan aku, Vi, aku udah buat kamu nangis tapi aku akan membantumu memperbaiki luka hatimu yang kini terbuka lagi karena ulahku," bisiknya.
"Aku sadar aku tidak sempurna. Tapi kamu hadir membawa kelengkapan untukku dengan cintamu. Aku bersyukur bisa memilikimu, dulu aku berjuang mendapatkan mu memang kamu pantas diperjuangkan, maka dari itu aku gak akan mungkin mengkhianati usaha aku sendiri," ucap Ale.
"Memang itu takdirnya, ada wanita hebat dibelakang orang bodoh," sahut Mami terkekeh sambil menaruh nampan itu di meja.
•••
"Ngapain lo disini?" ucapan sinis itu membuat Vio langsung menoleh. Kini dirinya masih berada dirumah keluarga Ale namun tinggal dirinya saja yang masih berada di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy VS Playgirl 2 [Hiatus]
Teen Fiction[SEBELUM BACA, LEBIH BAIK BACA YANG PERTAMA DULU, BIAR PAHAM] • H A P P Y R E A D I N G ! • 𝑩𝒂𝒏𝒕𝒖 𝑨𝒍 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒗𝒐𝒕𝒆 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏🦋 Start: 21 Januari 2021.