Anastasia sedang asik-asiknya mencari buku pada toko buku tua tempat dimana Steve membawanya.
Saking asiknya wanita itu bahkan tidak tau sudah berapa lama ia habiskan di tempat ini begitupun juga dengan Steve yang ikut melihat-lihat dan membaca beberapa buku contoh yang di sediakan oleh toko buku ini.
Lelaki itu cukup merasa bahagia ketika melihat Anastasia yang tadinya murung kembali tersenyum bahkan raut kemurungan pada wajahnya sudah sirna begitu mereka memasuki toko buku tersebut.
Kring...Kring...Kring...
Mendengar suara itu dari tasnya segera membuat Anastasia mengambil sebuah benda yang baru saja berbunyi dari dalam tasnya.
Wanita itu menatap layar ponselnya yang memunculkan nama Harry. Awalnya ia ingin segera mengangkat panggilan tersebut namun mengingat akan hal yang terjadi tadi siang membuatnya mengurungkan kembali niatnya.
Ia lebih memilih untuk mengubah mode bunyi ponselnya menjadi mode diam lalu kembali memasukkan benda berbentuk pipih itu ke dalam tasnya.
Moodnya yang awalnya sudah membaik kini kembali berantakan akibat panggilan tersebut. Jika tau akan seperti ini, seharusnya ia mengaktifkan mode diam atau bahkan mematikan ponselnya saja sejak tadi. Begitulah batinnya.
"Hei." Tiba-tiba saya suara Steve memanggilnya dari belakangnya membuat dirinya sedikit terkejut.
"Astaga, kau ini membuatku terkejut saja." Wanita itu mulai berprotes.
"Kau yang terlalu banyak melamun."
Anastasia mengerutkan keningnya. "Tidak, kau itu jalan tidak ada suaranya. Seperti hantu saja."
Mendengar ucapan Anastasia barusan mampu membuat lelaki itu terkekeh sesaat.
"Jadi kau sudah menemukan buku yang ingin kau beli?" Tanya Steve lalu menoleh pada tangan Anastasia yang membawa 3 buah buku.
"Ya, tapi ku rasa aku hanya akan mengambil salah satu dari buku ini." Ucap Anastasia sambil melihat ke arah buku yang berada di tangannya, menimbang-nimbang buku mana yang akan dia beli.
Steve terheran akan ucapan wanita itu, pasalnya ia terlihat sangat tertarik pada ketiga buku itu saat ia menimbang-nimbang buku mana yang akan ia beli. "Mengapa?" Tanya Steve akhirnya.
Anastasia menghela nafasnya. "Tentu saja karna aku tidak boleh boros, aku harus menyisihkan uangku."
Ucapan Anastasia berhasil membuat Steve kembali terkekeh saat ini. Anastasia yang mendengar kekehan lelaki itu segera menoleh untuk menatapnya. "Kenapa kau justru malah tertawa?"
"Tidak." Steve menggelengkan kepalanya. "Maksudku kau ini lucu. Harry tidak akan jatuh miskin hanya karna kau membeli 3 buah buku itu Anna." Sambungnya.
Kini Anastasia mengerti mengapa lelaki itu terkekeh. Ia mengangguk-anggukkan kepalanya menyetujui apa yang Steve katakan. Benar, memang lelaki itu tidak akan mungkin jatuh miskin jika Anastasia membeli buku itu tetapi bukan karna itu ia hanya membeli satu buku dari antara tiga buku tersebut.
"Kau memang benar, ia tidak akan miskin hanya karna ini tapi sayangnya aku membelinya dengan uangku bukan dengan uangnya. Aku membelinya dengan uang hasil aku membantu granny di kedai saat di desa." Jelas Anastasia kemudian kembali membaca deskripsi cerita dari ketiga buku tersebut yang tadinya ia genggam.
Steve langsung menatap Anastasia dengan tatapan yang sulit di artikan setelah mendengar penjelasan Anastasia. Lelaki itu tidak menyangka jika Anastasia sangatlah mandiri, ia bahkan tidak ingin menggunakan uang sahabatnya yang sebenarnya ia yakini juga selalu memberikan wanita itu uang setiap bulannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Hurt | H.S Series
RomanceH.S Series. Please Read BETWEEN US first before this story. Dua tahun bukanlah waktu yang mudah untuk di lalui Harry tanpa wanita yang sangat ia cintai, Anastasia Rose Gray. Kepergian wanita tersebut begitu berbekas di hatinya. Rasa cinta yang perna...