Chapter - 45

128 9 3
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMENNYA.
HAPPY READING

Waktu terus berjalan hingga tak terasa satu minggu sudah berlalu.
Dalam satu minggu ini, kondisi Anastasia sudah bisa di bilang 85% kembali seperti semula.

Anastasia tidak lagi menghabiskan waktunya hanya berdiam diri di kamarnya saja dengan Harry.
Selama satu minggu ini, Anastasia selalu menghabiskan waktunya untuk sarapan pagi bersama dengan Harry di ruang makan seperti dulu.

Wanita itu juga terlihat lebih ceria, mimpi-mimpi buruknya hampir tidak pernah lagi menghantui tidurnya dan itu membuat Harry sedikit legah meskipun sekarang yang cukup mengganggu fikirannya ialah kandungan Anastasia.

Hampir setiap hari, Anastasia sering mengeluh jika perutnya merasa keram bahkan terkadang itu terjadi beberapa kali dalam sehari.

Harry jelas ingin mempertahankan janinnya bahkan ia terus berusaha dengan cara berkonsultasi dengan beberapa dokter namun hasilnya semua sama yang berujung dimana harus ada salah satu dari mereka yang harus di korbankan.

"Harry...."
Suday beberapa kali Anastasia terus memanggil lelaki yang kini berada di hadapannya.

"Harry!" Anastasia sedikit meninggikan suaranya hingga akhirnya Harry tersadar dari fikirannya.

"Ya, sayang. Ada apa?" Tanya Harry buru-buru.

Anastasia mengernyirkan dahinya. "Kau kenapa?"

Harry menggelangkan kepalanya. "Tidak, hanya sedang memikirkan beberapa hal mengenai pekerjaan."
Ya, Harry lebih memilih untuk berbohong karna ia takut Anastasia belum siap untuk semuanya.

Mendengar ucapan Harry, Anastasia pun segera bangkit dari kursinya lalu berpindah pada pangkuan Harry seraya memeluknya. "Maaf karna aku tidak bisa membantumu dalam hal pekerjaan." Ujarnya membuat senyuman Harry mengembang.
"Tidak apa, bisa melihatmu tersenyum dan dengan dirimu yang berada di sisiku saja itu sudah cukup membantu." Harry memberikan sebuah ciuman pada kening Anastasia yang berada di pangkuannya.

Kedua orang itu sedang menikmati angin sore di balkon kamar mereka yang langsung menghadap ke taman belakang mansion Harry.

Apa yang mereka lakukan saat ini terlihat sederhana memang namun hal itu sangat berarti untuk kedua insan tersebut, menikmati angin sore bersama orang yang mereka cintai sedangkan di sisi lain, sepasang mata sedang menatap keduanya dengan tatapan sedih bercampur emosi.

Seseorang yang tidak pernah mendapatkan perasaan itu dari lelaki yang ia cintai. Seseorang yang kini berdiri sendiri dengan kecemburuan yang teramat ketika melihat lelaki yang ia inginkan bermesraan dengan wanita yang sangat di cintainya, Harry dan Anastasia.

"Kau tidak tau betapa sakitnya hatiku, betapa dalamnya lukaku, dan ku harap kelak kau tidak merasakannya." Ujarnya dengan air mata yang menumpuk pada matanya.

Calista tak dapat berbohong jika dirinya teramat cemburu dengan hubungan keduanya. Meskipun kini ia sedang mengandung darah daging Harry namun itu tidak dapat membuat Harry sedikitpun melupakan Anastasia.

Pernikahannya tak kunjung di lakukan karna kejadian yang menimpa Anastasia, apa lagi mengingat wanita itu sedang mengandung darah daging Harry juga saat ini membuatnya merasa jika Harry tidak akan menikahinya. Ia yakin jika Harry akan lebih memilih Anastasia ketimbang dirinya dan itu membuatnya sakit.

Tangannya kembali ia bawa pada kepalanya. Memijat pelipisnya akibat rasa pusing yang kembali melanda. Ia tau tekanan darahnya tidak stabil belakangan ini karna memikirkan Harry dan Anastasia namun sulit untuknya untuk melupakan bayangan-bayangan itu bahkan dokterpun sudah terus memberikan nasihat padanya untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal yang dapat memicu stres namun ia tidak bisa begitu saja melupakan mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Between Hurt | H.S SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang