7. Buku bersampul biru

5 1 0
                                    

Shasa sudah sampai di kampung halaman nya pukul 10 pagi tadi. Kini ia tengah berada di taman bunga di halaman rumahnya sambil menatap kesebrang jalan. Dimana tenda sudah berdiri, dihias sedemikian cantik.

Orang-orang ramai berlalu lalang mempersiapkan segala keperluan demi kelancaran akad nikah besok. Berkali-kali Shasa meremas hijab nya di depan dada, tidak bisa di pungkiri bahwa kini dadanya terasa sesak, matanya pun memanas.

"Jangan bodoh Shasa ..jangan jadi penjahat. Lihatlah...mereka semua bahagia. Jangan sampai kamu punya penyakit hati. Berbahagialah Sha.. sebagai mana yang orang-orang rasakan saat ini. Setidaknya, yang mereka tunjukkan" gumam Shasa pelan, sambil berkali kali menghela nafas panjang.

"Nduk ..nduk..ayo bantu ibu bawa barang nya ke rumah Bu Tesa. Kardus yang ini ya ..isinya kue kering" suara panggilan Ibu mengalihkan perhatian Shasa .

Lihatlah...betapa antusiasnya ibu nya saat ini . Raut begitu semangat dan yaa..bahagia.
Lagi..Shasa tersenyum miris.

"Iya Bu...Shasa bantu" ujarnya sambil menghampiri ibunya.

"Kamu anter duluan ya..ibu ambil lagi di dapur masih banyak...gih sana sekalian temuin Najwa bilang selamat" usir ibu sambil tersenyum senang.

"Iya Buu.. assalamu'alaikum " ..

Gadis berparas cantik dengan gamis bernuansa biru muda itu kini berjalan perlahan dengan menenteng kardus di tangan nya, sambil sesekali menyapa para tetangga nya yang juga berkumpul untuk membantu acara pernikahan.

Shasa berhenti sejenak, saat papan berisikan foto prewedding itu mencuri perhatian nya. Terpampang di sana foto seorang laki laki berparas tampan dengan senyum mempesona melihat ke arah wanita luar biasa cantik yang berpose tersenyum bahagia sambil memegang buket bunga yang tak kalah indah.

Tertera tulisan Happy Wedding ANANTA YONANDRA ILHAM & NAJWA SHAKILA AKBAR.

Ya ..lelaki pujaan hatinya. Yang entah sampai kapan ia bisa melupakannya. Bahkan godaan syaitan pun kini memenuhi pikirannya .

Ia yang terus berandai-andai. Seandainya ia yang ada difoto itu, namanya yang tertera di sana, mungkin ia akan menjadi wanita paling bahagia di dunia. Tersadar dari apa yang ia pikirkan, gadis itu cepat cepat mengucap istighfar berkali-kali.

Lalu ia memilih melanjutkan tujuan nya untuk bertemu Bu Tesa,

"assalamu'alaikum Bulek.."ujar Shasa saat bertemu Bu Tesa dan menjabat tangan nya dengan sopan.

"Wah Waalaikumsalam cah ayu..loh kamu sudah pulang Sha...tau gitu Najwa biar di temani kamu saja...ayo ayo sini ..duduk dulu" ..Sapa Bu Tesa ramah..

"Iya Bulek..oh iya ini tadi ada titipan dari ibu ..nanti ibu nyusul " ujar Shasa sambil memberikan kardus berisi kue kering dengan tersenyum.

"Waduh waduh ...Mbak Dewi kok repot-repot..ibu mu itu sudah Bulek kasih tau kalau Ndak perlu bawa apa-apa, cukup hadir saja bantu-bantu persiapan Lo nduk."

"Ngak papa Bulek..nggak repot sama sekali. Oh iya Najwa di mana Bulek ?" ..tanya Shasa

" Najwa di kamar nduk..biasa calon pengantin ,,, tegang dia. Kamu temenin ya " ujar Bu Tesa sambil tersenyum menatap Shasa .

"Iya Bulek ...Shasa permisi dulu .. assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam nduk.. terimakasih ya sudah repot-repot " ujar Bu Tesa
"Iya sama-sama Bulek..."

***
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum Najwa .."

"Waalaikumsalam ..."ujar Najwa sambil bergegas membuka pintu kamar nya.

"Loh Sha...kamu kapan pulang" tanya Najwa antusias. Belum sempat Shasa menjawab..tangan nya sudah di tarik lebih dulu
"Ayo sini masuk masuk...wah makin cantik ya sekarang, cantik banget pakai baju syar'i begini" lanjut Najwa sambil tersenyum tulus.

KEKASIH IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang