4. Ingatan

15 1 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Namun gadis cantik itu masih betah berlama lama menatap layar laptop nya. Sesekali mengecek ponsel untuk membalas pesan dari sahabat dekatnya saat kuliah,
Zafarina Humaira Mahreen. Yang kerap di sapa Zafa.

Meskipun demikian tak luput bibir mungilnya menggumam kan sholawat.
Setelah selesai dengan kegiatannya mengirim email surat lamaran pekerjaan ke berbagai perusahaan yang membuka lowongan, akhirnya Shasa menutup laptopnya.
"Alhamdulilah rampung..semoga diberikan kemudahan untuk segera mendapat pekerjaan terbaik, aamiin" ujar nya.

"Sekarang kamu di mana ya mas ? Apa masih suka main ke pasar malam ?"

"Maaf kan aku. Maafkan jika doa-doa ku menyulitkan mu. Aku hanya selalu meminta agar kamu bahagia, dan jika benar kamu yang terbaik untukku semoga Allah SWT menjodohkan kita"

"Ya semoga saja"

Lalu Ia bangkit menuju kasur berukuran sedang, dan merebahkan tubuhnya. Tak lupa membaca doa sebelum tidur, dan berdzikir hingga akhirnya terlelap.

***

Pukul 03:15 Shasa terbangun karena Alarm nya berbunyi. Ia pun bangkit dari kasur untuk mematikan alarm HP nya. Lalu berjalan keluar kamar untuk mengambil wudhu.

Setelah itu ia melaksanakan sholat sunah tahajud.
Ia berbagi kegundahan dalam hati nya kepada sang pencipta. Ia mengadu atas apa saja yang membuatnya resah. Ia berdoa kepada Allah SWT semoga senantiasa di berikan hati yang tenang dan sehat. Di berikan ampunan atas dosa-dosanya dan kedua orang tuanya. Di berikan kesempatan untuk membahagiakan orang tuanya.

Dan dilanjutkan dengan membaca Al Qur'an sembari menunggu adzan Subuh berkumandang.

Kini Shasa sudah berkutat dengan berbagai peralatan tempur di dapur bersama ibunya.

"Bapak dimana buk...dari tadi kok belum kelihatan ?" Tanya Shasa pada ibunya yang tengah memotong kacang panjang.

"Ke masjid nduk dari Subuh tadi. Mungkin masih bantu-bantu bersih-bersih di masjid" jawab ibu.

"Alhamdulilah...Shasa kira kemana. Oh iya buk gimana tokonya sekarang, ramai buk ?" Tanya Shasa

"Alhamdulilah nduk sekarang bapak mu sudah ada yang bantuin jaga toko, jadi tidak keteteran lagi kalau ibu Ndak ada di toko" jawab ibu

"Alhamdulilah"

"Bapakmu juga berencana menyewa kios di sebelah toko yang kosong itu, buat pelebaran. Biar Ndak desak-desakan nduk, apalagi pas bulan ramadhan, pasti lebih ramai seperti lebaran kemarin " lanjut ibu menjelaskan.

"Aamiin buk semoga bisa terlaksana ya... Semoga usaha ibu dan bapak selalu di ridhoi Allah SWT. Maaf Shasa belum bisa membantu " ungkap Shasa merasa bersalah.

"Lah Halah kamu itu nduk..Ndak usah minta maaf. Ibu sama bapak Ndak berharap kamu buat jualan di toko. Ibu berharap kamu jadi wanita sukses ya...biar hidupnya enak nduk bisa naik haji " tutur ibu dengan senyum tulusnya.

"Aamiin ya Allah aamiin" jawab Shasa dengan muka berkaca-kaca.

****
Vote coment please

KEKASIH IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang