Pencuri hati

28 3 0
                                    

7 Tahun yang lalu

"Kak Sha.. Aku capek ih..udah kaya gangsing aja kita dari tadi muter-muter terus" keluh Nana pada kakak sepupunya

"Eum yaudah yuk kita cari minum dulu Na.." jawab Shasa, sambil menggandeng tangan Nana dengan mengedarkan pandangannya untuk mencari stand penjual minuman.

Avicenna El Shanumra atau kerap di sapa Shasa adalah seoarang siswa baru yang tahun ini memasuki jenjang SMA. Gadis 15 tahun itu sedang berada di pasar malam bersama adik sepupunya Husna Qhairunissa  atau Nana.

"Kak teh poci aja ..itu di sana " ucap Nana sambil menunjuk pada stand penjual teh poci yang sepi pembeli.

"Yaudah yuk..."

"Mas teh poci nya dua ya.." ucap mereka berbarengan. Reflek Shasa menutup mulutnya dan menoleh ke sebelah kanannya. Bukan..bukan suara Nana. Ternyata tak hanya ia yang terkejut, melainkan orang yang tadi tak sengaja berujar kalimat bersamaan dengan nya pun terlihat terkejut. Namun dengan cepat orang itu menetralkan keterkejutan nya dengan senyum manis, ya sangat manis hingga membuat Shasa terpesona.

Nana menyadari gelagat aneh kakaknya pun bersuara.
"Ih kak Sha ngapain malah bengong.."suara Nana berhasil menyadarkan Shasa dari alam halusinasi nya. Bagaimana tidak, kini ia sedang berkhayal bertemu jodoh masa depannya.

"Eh-u-um enggak kok .." ujar Shasa salah tingkah sambil meremas ujung jilbab segi empat nya, jilbab yang tadi ia sampir kan ke pundaknya, tapi karena di terpa angin, kain jilbab itu kini menjulur di depan dadanya. Seolah mengingatkan bahwa memang begitu seharusnya.

"Wah kompak banget pasangan ini. jadi teh poci nya masing-masing pesen dua. Atau dua buat kalian berdua ini aja ?" Tanya mas penjual teh poci sambil tersenyum kearah kami .

"Masing-masing dua mas..."sebelum Shasa sempat menjawab, sudah terwakilkan dengan sosok lelaki di sampingnya.

"Sambil nunggu bisa duduk dulu mas.. mbak nya juga..silahkan" ujar penjual teh poci dengan memberikan 3 kursi plastik untuk mereka duduki sembari menunggu pesanan.

"Iya mas terimakasih.." Jawab Shasa sambil membagi kursinya dengan dua orang di sebelahnya, yaitu Nisa dan laki laki dengan sejuta pesona itu.

"Kalian berdua aja nih ?" Betapa terkejutnya Shasa mendengar pertanyaan tersebut. Bahkan ia masih bingung benar ia atau bukan yang di tanya.

"Iya kak..aku berdua aja sama kak Shasa .." jawab Nana yang peka terhadap keadaan karena Shasa yang di tanya tak juga menjawab.

"Ini kak Shasa kenapa sih jadi bengong terus ..kakaknya itu nanya loh..eh kakak siapa namanya ?".Cerocos Nana, ya bocah 11 tahun itu memang sangat cerewet dan mudah bergaul.

what ? Disaat Shasa masih melotot tak percaya dengan perkataan enteng adik sepupunya ini,.suara merdu itu kembali menyapa telinganya
"Nama gue Ananta , biasa di panggil Nanta .kalau lo siapa ?"

"Wah nama kakak bagus ya ..unik. nama aku Husna kak ,,tapi biasa di panggil Nana..hehe kalau ini namanya kak Avicenna El Shanumra. Tapi biasa di panggil kak Shasa biar gampang ..iya kan kak Sha ?"

Belum mendapatkan jawaban dari Shasa akhirnya Nana mencubit lengan kakaknya yang entah kenapa berasa di dunia lain.
"Astagfirullah Nana..sakit tau..mana nyubit nya kecil lagi.." ucap Shasa refleks sambil mengusap tangan bekas cubitan maut Nana.

"Kakak sih malah ngelamun..padahal di tanya sama kak Ananta..awas nanti ke sambet loh..hiiii " lontar Nana sambil bergidik ngeri, namun terlihat lucu.

"Hah ..ditanya ? Kak Ananta ? Siapa ?" Tanya Shasa bingung. Dengan Ekspresi linglung nya mampu membuat tawa Ananta pecah. Dan lagi Shasa di buat terpesona berkali kali.

"Tauk dah kak .."kesal Nana sambil mengerucutkan bibirnya.

Ananta hanya tersenyum menanggapi hal yang aneh tapi terlihat lucu menurut nya. Lah ini mah Ananta ikutan aneh juga namanya. Asal bukan aneh aneh club' aja ya bund. Candaaneh

"Ini mas ..teh poci nya sudah jadi ya ..totalnya 2 10.000 ya.."
Ucap Penjual teh poci terhadap Ananta.
"Iya makasih mas..sekalian punya mereka aja "ujar Ananta sambil memberikan uang 20.000

"Jadi pas ya mas..makasih mas" ujar penjual teh poci sambil memberikan satu kresek berisi dua botol teh poci.

"Eh..eh..jangan..gak usah..aku bayar sendiri aja" kata Shasa refleks.
"Udah gak papa Shasa ..sekalian gue traktir" ujar Ananta
"Lah kok kamu tau namaku Shasa dari mana ?" Tanya Shasa dengan raut muka heran nya.
Di belakang nya Nana hanya menyaksikan sambil geleng-geleng kepala, tak habis pikir dengan kakak sepupu nya yang entahlah mendadak bodoh kuadrat.

"Hahaha..lo gemesin banget sih Sha..yaudah gue duluan Sha..bye Nana"
Ujar Ananta sambil tersenyum dan berlalu

"Iya kak Ananta terimakasih yaa..." Jawab Nana agak berteriak karena Nanta yang sudah lumayan jauh. Ananta menoleh dan mengangguk, tak lupa dengan senyum tampannya.

"Ih kak Shasa kenapa sih ? Terpesona sama kak Nanta ?. Aku tau kak Nanta ganteng maksimal, baik lagi. Tapi nggak begitu juga kali kak..sampai lupa daratan" ujar Nana panjang lebar.

"Apaan sih Na..orang aku gak kenapa kenapa juga" jawab Shasa mengelak

"Hadeh..gak kenapa-kenapa apanya. Pipi kakak aja sekarang merah gitu. Tadi di tanya oleng terus." Sejujurnya Nana heran, namun juga kepo.

"Ih gak tau Na.. yaudah ayo pulang aja.." ajak Shasa yang sudah tidak bisa mengendalikan perasaannya.

"Lah teh Poci aja belum di minum kak..masa iya langsung pulang sih .." protes Nana yang sedang kehausan.

"Hehe..nyari tempat duduk yuk...habis minum pulang aja..kamu juga udah puas kan muter muter nya."

Imam masa depanku. Batin Shasa

Flashback off
______________________________________________

KEKASIH IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang