9; People

118 23 5
                                    

Di ujung tebing, angin darat berhembus kencang. Menerbangkan segala hal, dari pohon tua sampai sapi dari perternakan para petani. Akan tetapi ada dua orang yang masih mempertahankan kakinya di tanah sambil mengacungkan pedang.

"Mr. Nakamoto get ready for be my boyfriend tonight!" seru seorang berpakaian zirah warna hijau neon, sebut saja dia si Tangguh dari Utara.

"I'm always ready, my baby," sahut ksatria satunya yang posisinya terancam di ujung tapi masih berdiri dengan angkuhnya. Pakaian zirahnya berwarna kuning stabilo, sebut dia si Gagah dari Selatan.

"Hah apa? Baby?" Si Tangguh dari Utara masih mengacungkan pedang walau hatinya agak goyah, sedikit.

"Iya, kemaren my sweetheart, hari ini my baby, besok honey bunny sweetie lemon squash ya?" Si Gagah dari Selatan menyeringai lebar, lalu menjatuhkan diri dari ketinggian 20 kaki ke dasar lautan.

"GAK"

Si Tangguh dari Utara berlari, ingin menangkap tangan si Gagah sialnya tak bisa sehingga membiarkannya jatuh tenggelam ke sana. Matanya membelalak, lalu membuang pedangnya ke sembarang arah. Dilihat ombak laut yang menabrak batu karang di bawahnya, tak ditemukan tubuh ksatria tersebut. Ia tahu mereka berdua tak punya hubungan yang baik, tapi melihatnya terjatuh tentu saja sangat mengagetkan. Ia tak rela musuhnya mati begitu saja. Tunggu, tadi apa yang si Gagah bilang? My Baby...

Tanpa dia sadari, seseorang berdiri di belakangnya sambil mengacungkan pedang pusaka, pedang itu mengkhianatinya dengan berpindah tangan ke genggaman sang lawan. Si Gagah dari Selatan, secara ajaibnya bangkit kembali seperti sihir.

"Baby, aku tak pernah mengajarkanmu untuk lengah sedikit pun, kan? <3~ Oh, apakah kamu sudah mulai percaya padaku? Maka satu hal yang harus kamu percaya sekarang, kamu akan mati di tanganku." belum selesai ucapannya, pedang besi mengkilap itu melayang ke leher si Tangguh secepat kilat.

















Bruk!

Badannya nyeri setelah terjatuh dari kasur, selimut dan bantal ikut menyertainya jatuh ke lantai ubin.

Sei mengusap kepalanya, hari masih pagi jangan sampai dia kenapa-napa dulu. Seketika pintu kamarnya terbuka membuat ia menoleh ke belakang. Ditemukan Si Gagah dari Selatan berada di sana tanpa baju zirahnya, hanya kaos putih dan celana kain panjang warna abu.

"Sei-chan? Kamu gak papa?" tanya Yuta, kepalanya menyembul dari celah pintu.

Hari ke 3. Hari ke 3 ada orang asing bernama Nakamoto Yuta yang datang darimana juga tak diketahui sekarang berada di rumahnya. Maksudnya tinggal di rumahnya.

Setelah kejadian itu--yang di tempat makan, Sei jadi rada canggung ke Yuta. Pada saat itu Jaehyun dan Winwin yang baru balik dari luar buru-buru mencegat Sei yang hampir saja mau menyipratkan lemon tea punya Winwin ke wajah Yuta. Selain karena itu tindak kekerasan di publik, lemon teanya mahal. Sei pun menyiprat gitu, sudah terbiasa dari kecil kalau salah tingkah refleks lempar barang kayak kalian mukul-mukul orang. Agak barbar.

Setelah makan, Jaehyun tiba-tiba random mengajak mereka semua pergi ke mall, lalu Yuta disuruh coba baju di sana. Ternyata mau dibelikan. Sei tidak pernah lihat Jaehyun se sksd (sok kenal sok dekat) ini ke orang, pas ditanya alasannya kenapa Jaehyun sksd ia malah bertanya balik, "Eh, Sei, btw dia siapa sih?". Ternyata tuh daritadi ia sok kenal ke Yuta padahal dalam hatinya bertanya-tanya siapa orang ini? Kenapa di sini? Aku siapa?

Sei ngasal saja, bilang Yuta saudara jauhnya yang lagi main ke Korea. Winwin ikut-ikutan mengiyakan perkataannya, sekarang Jaehyun tambah sksd ke Yuta. Katanya kerabat Sei harus diperlakukan dengan baik, kalau Sei tidak.

Arunika | Nakamoto YutaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang