Spam komen yuk! Jangan lupa vote juga ya. Terimaksih.
.
.
."Gue datang bulan untuk pertama kalinya dalam 17 tahun!!!" Ujar Shan yang membuat kerutan di dahi Jean menghilang, tergantikan dengan tatapan sebalnya.
"Bego"
"Gue dateng bulan, Jean. Pertama kalinya dalam 17 tahun! Lo bayangin, akhirnya gue udah dewasa!!" Pekik Shan yang membuat Jean bertambah sebal, pasalnya semua orang di kelasnya menoleh pada Shan dan menertawakan Shan.
"Gue datang bulan. Jean. Gue datang bulan! Itu tandanya kita bakal punya anak nanti" ujar Shan yang begitu semangat, bahkan ia menggoyangkan bahu Jean.
Jean yang tidak nyaman dengan tatapan mengejek orang-orang pun menarik tangan Shan keluar dari kelasnya.
"Aw Aw Aw sakit, Jean" protes Shan, lalu Jean melepaskan cengkramannya pada lengan Shan setelah berada di lorong yang sepi.
"Tolol, malu-maluin diri sendiri aja" maki Jean yang membuat Shan sakit hati.
"K-kok gitu? Kan gue seneng" tanya Shan denagn suara gemetar dan tatapan yang sendu.
"Shan, itu bukan hal yang harus lo umumin di depan orang banyak. Lo bener-bener bego, lain kali pikir-pikir dulu sebelum ngomong" ujar Jean seraya menoyor kepala Shan.
"Tapi gue cuma mau berbagi kebahagiaan gue ke lo" lirih Shan.
"Bego, kurang edukasi kayak gini nih. Lain kali tanyain nyokap lo gimana harusnya lo bersikap sebagai cewek" ujar Jean yang terlihat begitu kesal, ia pun pergi meninggalkan Shan di lorong sekolah yang sepi.
Shan terlihat sedih ketika Jean memakinya berulang kali, padahal tujuannya hanya untuk berbagi kebahagiaannya pada Jean. Agar Jean tidak memanggilnya anak kecil lagi.
"Mama? Tapi mama gak pernah ngangkat telpon gue setiap kali gue mau curhat" gumam Shan dengan suara lirih.
**
"Shan, pertama datang bulan bocor gak?"
"Gue yang dateng bulan kelas 5 SD, Nyimak"
"17 tahun baru dateng bulan, terlambat dewasa hahhaha"
"Pantesan kayak bocah, baru haid loh"
Shan mendengus kecil, ia merasa malu dengan ejekan teman sekelas Jean. Benar kata Jean, seharusnya hal seperti itu tidak dibicarakan di depan banyak orang.
Shan tidak tahu hal ini begitu memalukan di depan orang lain, karena ia sangat mendambakan mendapat haid sejak ia SMP.
Tiba-tiba seseorang merangkul Shan dan menarik tubuh Shan agar berjalan cepat menuruni tangga.
"Rasain, di ejek" ujar Jean, dan Shan hanya diam tak berniat menyahut.
"Gak usah sedih, lo bilang lo bahagia udah dateng bulan" ujar Jean lagi.
"Tapi malu, mereka jadi ngejek gue" lirih Shan yang dapat Jean tebak, Shan akan menangis sebentar lagi.
Jean menarik dagu Shan hingga kepala Shan yang tertunduk menoleh padanya. Jean dapat melihat mata Shan yang berkaca-kaca.
"Jangan cengeng, lo kan udah dewasa" ujar Jean, lalu Shan mengusap air matanya yang sudah menetes.
"Tadi lo marahin gue, gue jadi sedih" ujar Shan, dan Jean berdecak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEAN || Noda di seragam SMA +JJH✔️
Teen Fiction[SELESAI] Shannon hanya gadis polos yang ingin disayang oleh Jean, namun Jean malah mengambil kesempatan untuk merusaknya. "Ya, seharusnya aku tidak mencintai laki-laki pengagum hujan, karena ia tidak menginginkan pelangi untuk datang"_Shan