Spam Komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya.
Terimakasih 😍😍
.
.Jean menemukan Jeno yang terlelap di balkon, ia pun menggendong Jeno dan membawanya ke kamar.
Ketika sudah direbahkan di atas kasur, Jeno terus memunggungi Jean seolah marah, dan Jean paham akan hal itu. Jeno tidak pernah suka melihat kedekatannya dengan Ara.
"Jeno" panggil Jean, dan Jeno menutup telinganya, tandanya tidur Jeno belum terlalu pulas.
Jean menghela nafasnya, ia pun memasuki toilet, meninggalkan Jeno yang meringkuk di atas kasur.
**
"Shua.."
Shua yang tengah bermain boneka di kamarnya pun menoleh.
"Iya Nek?"
"Gimana di sekolah?" Tanya Neneknya, yang tak lain adalah Diana.
"Hmm suka, teman-teman di Indonesia lebih asik dari pada di Jepang"
Diana tersenyum dan mengusap surai Shua. "Apa Shua udah ketemu sama Jeno"
Sontak Shua menganggukan kepalanya dengan semangat. "Nenek kenal Jeno? Dia anak yang baik dan tampan!"
"Shua, gimana kalau kamu tinggal sama Jeno?" Tanya Diana yang membuat Shua merengut lirih.
"Kenapa? Nenek gak mau tinggal sama aku lagi? Aku pengen pulang ke Jepang aja, ketemu bunda"
"Bunda sakit, bunda harus segera sembuh, Shua gak boleh ganggu bunda sampai bunda sembuh. Jadi, Shua harus tinggal sama Jeno dan ayahnya"
"Nenek, aku gak mau jauh dari nenek dan bunda" lirih Shua seraya memeluk Diana, dan Diana mengusap punggung Shua.
"Nenek harus ke Jepang dan ngurusin bunda kamu, kalau udah sembuh, nenek bakal jemput kamu lagi"
"N-nenek, hks.. jangan tinggalin Shua disini" lirih Shua yang mulai terisak.
"Shua takut, Shua mau sama bunda" lirih Shua lagi yang terdengar menyedihkan.
"Shua harus nurut sama Nenek, lagi pula kayaknya Shua lebih senang disini-"
"NENEK!! Hks MAU PULANG!! MAU KETEMU BUNDA AJA!!"
"Shua! Kalau kamu di Jepang nemenin bunda, bunda bakal kesakitan terus, dia cape ngurusin Shua" ujar Diana seraya melepaskan pelukan Shua.
"Tapi Shua bisa mandi sendiri, hks bisa makan sendiri, ada Arima juga disana hks"
"Gak boleh, Shua itu masih kecil, harus di urus orang tua. Jadi, nanti Shua akan nenek antar ke rumahnya Jeno"
Shua pun menangis tersedu-sedu, ia nampak sedih mendengar ucapan Neneknya. Ia tidak mau berpisah dengan Neneknya, sudah cukup ia pergi jauh dari bundanya karena paksaan.
Diana menghela nafasnya, ia kembali memeluk Shua. "Nenek janji bakal jemput Shua lagi, Shua gak boleh membantah, nanti bunda gak sayang Shua lagi"
Tangisan Shua samakin pecah, ia begitu takut tidak di sayang bundanya, dan itu adalah ketakutan terbesarnya.
Diana pikir, sudah cukup dirinya membantu Shan untuk mengurus Shua, ia harus memberikan Shua pada ayahnya. Toh ayahnya masih mampu mengurus dua orang anak atau lebih, kenapa harus dirinya?
Diana hanya perlu fokus untuk mengawasi Shan, Shan harus sembuh agar bisa kembali berkuliah.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
JEAN || Noda di seragam SMA +JJH✔️
Teen Fiction[SELESAI] Shannon hanya gadis polos yang ingin disayang oleh Jean, namun Jean malah mengambil kesempatan untuk merusaknya. "Ya, seharusnya aku tidak mencintai laki-laki pengagum hujan, karena ia tidak menginginkan pelangi untuk datang"_Shan