Spam komen ya.. jangan lupa Vote juga. Makasih 😍😍
.
.Sakit, Shan merasakan kepalanya terasa berdenyut menyakitkan, ia pun membuka matanya, memandang langit-langit tempat yang ia tempati saat ini.
Shan terkejut ketika menyadari dimana dirinya berada, sontak ia mengubah posisinya menjadi duduk, ia meringis sambil memegang kepalanya sendiri.
Srak
Shan mematung ketika melihat Nara yang baru saja menyibakkan tirai yang sebelumnya tertutup itu, tiba-tiba Nara menampar pipinya dengan keras, sebanyak empat kali berturut-turut.
"B-bibi" lirih Shan dengan mata berkaca-kaca, ia mulai menangkap apa yang sedang terjadi saat ini.
"Ahk!" Pekik Shan saat Nara menjambak surainya.
"Jalang" desis Nara yang membuat air mata Shan menetes begitu saja.
Nara kembali memukuli wajah Shan, dan Shan hanya bisa menteskan air matanya. Akhirnya yang ia tutupi pun terbongkar juga.
Julian, Theo, dan Anna yang baru saja masuk pun terkejut, sontak Theo menjauhkan Nara dari Shan, dan Julian menghalangi Shan dari pukulan Nara.
"Kenapa tante sekasar ini sama Shan?!" Ujar Theo yang terlihat marah.
"Dia jalang! Anak gak tau diri itu bisanya nyusahin orang!! Malu-maluin keluarga!!" Ujar Nara yang membuat hati Shan begitu sakit. Sontak Julian menutup telinga Shan dengan kedua telapak tangannya.
"Jangan di dengar, jangan di dengar" ujar Julian berusaha menenangkan Shan, namun Shan sudah menangis tersedu-sedu. Shan menatapnya dengan tatapan menyedihkan.
"Siapa yang Hamilin kamu, Shan?!!" Tanya Nara degan bentakan, membuat ruangan UGD menjadi riuh.
"Jawab!!" Bentak Nara.
"Udah tante! Gak enak di denger orang lain" ujar Theo yang terlihat menahan kesal.
"Biarin! Biar orang-orang tau kalau anak itu jalang!" Sahut Nara.
"Bawa dia keluar" desis Julian pada Theo, lalu Theo terpaksa menarik kasar Nara keluar dari UGD. Sementara Julian masih berusaha untuk menenangkan Shan, dan kini ia melepaskan tangannya dari telinga Shan.
"Maaf hks maaf, maaf" racau Shan yang terus mengatakan kata maaf, lalu Julian memeluk Shan mengusap surainya.
"Iya Shan salah hks maafin, maaf, maaf"
"Gak ada yang mau hal ini terjadi sama hidup mereka, jadi berhenri nyalahin diri sendiri, bukan lo yang salah, tapi Jean. Di bajingan itu yang bikin lo kayak gini" bisik Julian, dan Shan hanya bisa emang ia tersedu-sedu.
Sementara Anna terus memandang Shan dengn pandangan yang sulit di artikan, lalu ia keluar dari ruangan tersebut.
"Julian, hks takut.." lirih Shan yang memeluk Julian, tubuhnya gemetar kecil dengan afas terputus-putus.
"Ada gue, ada gue disini" bisik Julian yang terus mengusap surai Shan.
Julian tidak menuruti perkataan Theo untuk membawa Nara kemari, namun tiba-tiba Nara datang entah tahu dari mana, Nara langsung menghadap dokter yang menangani Shan dan akhirnya mengetahui kehamilan Shan.
Shan pasti sangat ketakutan saat ini, bahkan cengkramannya cukup kuat di punggung Julian, menandakan ia butuh pegangan saat ini, ia benar-benar ketakutan.
**
Nara sudah agak tenang, ia masih belum tahu siapa yang menghamili Shan. Bahkan Theo dan Anna pun tidak tahu, karena belum mendengar langsung dari mulut Shan, tapi dugaan Theo terus mengarah pada Julian.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEAN || Noda di seragam SMA +JJH✔️
Teen Fiction[SELESAI] Shannon hanya gadis polos yang ingin disayang oleh Jean, namun Jean malah mengambil kesempatan untuk merusaknya. "Ya, seharusnya aku tidak mencintai laki-laki pengagum hujan, karena ia tidak menginginkan pelangi untuk datang"_Shan