[SELESAI] Shannon hanya gadis polos yang ingin disayang oleh Jean, namun Jean malah mengambil kesempatan untuk merusaknya.
"Ya, seharusnya aku tidak mencintai laki-laki pengagum hujan, karena ia tidak menginginkan pelangi untuk datang"_Shan
Maaf tadi kepencet publish, padahal belum selesai dan belum di kasih judul 😭😭
Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya.
Terimakasih 😍😍😍
. .
Jam sudah menunjukan pukul 6 sore, namun Shan belum juga keluar dari kelasnya, apa gurunya tidak tahu hari sudah mulai gelap?
Jean berdecak sebal, pasalnya kelas Shan tengah ada pelajaran tambahan, mengharuskannya menunggu 2 jam lamanya.
Tak lama dari itu, kelas Shan pun di bubarkan. Jean menunggu di depan kelas dengan wajah dinginnya, membuat siapapun yang meihat segera memalingkan wajahnya.
Dan Shan adalah orang terakhir yang keluar, Shan berjalan gontai menghampiri Jean, lalu tiba-tiba ia menabrakan keningnya di dada Jean, membuat Jean bingung.
"Kenapa?" Tanya Jean.
"Pusing"
"Ck ayo pulang" Jean menggenggam tangan Shan, namun ia tak jadi menarik tangan Shan ketika merasakan tubuh Shan yang panas.
"Gue kira pusing karena pelajaran" gumam Jean yang menyadari Shan deman.
Jean menghela nafasnya, ia pun berjongkok di depan Shan. "Naik"
Tanpa banyak bicara lagi Shan naik ke punggung Jean, dan sore itu Jean menggendong Shan di belakang tubuhnya hingga parkiran sekolah. Bahkan dalam jarak sedekat itu bisa membuat Shn terlelap saking pusingnya.
"Shan, kita gak akan pulang kalau lo gak bangun" ujar Jean karena Shan tak mau bangun, membuat Jean kesal.
"Shan" panggil Jean lagi.
Jean pun berjalan menuju pos security. "Pak nitip motor" ujar Jean, lalu ia memberhentikan taxi di depan sekolah, dan sore itu Jean membawa Shan ke rumah sakit, nengingat demam Shan cukup tinggi.
**
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
Jean menginap di rumah neneknya, pagi ini ia memperhatikan neneknya yang tengah berjemur di bawah sinar matahari pagi seraya menggendong Jeno.
Sementara Rhea sudah duduk di atas rumput sambil bermain bersama kucingnya.
"Kak Rhea kucingnya jangan di gigit!" Ujar Jean yang melihat Rhea mengigit telinga kucingnya, dan Rhea tidak menyahut sama sekali, namun ia mendengarkan ucapan Jean.
