Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya. Terimakasih ❤️❤️
.
.
.15 menit berlalu sejak bel pulang berbunyi, tapi Jean belum juga datang ke parkiran, padahal Shan sudah menunggunya di dekat motor Jean yang terparkir.
Shan berjongkok di dekat ban motor Jean, sesekali ia menoleh kearah pintu masuk gedung sekolah, namun Jean tak kunjung datan juga.
"Pulang gak?" Tanya Dariel Theo, kakak kelas 3 yang sempat menyukai Shan, dan Shan menggelengkan kepalanya.
"Jean masih ada urusan sama club basketnya" ujar Theo.
"Hm, apa masih lama?" Tanya Shan, dan Theo mengendikan bahunya.
"Mau ujan, mending gue antar pulang" Theo tak berhenti berusaha untuk mengajak Shan pulang bersama.
"Gak ah, kak Theo duluan aja"
"Kalau begitu nunggunya di dalem aja, nanti kehujanan"
Shan megangguk, lalu ia melangkahkan kakinya memasuki gedung sekolah, raut wajah Shan terlihat kesal, dan Theo tersenyum kecil.
"Jean di deket lapangan!" Teriak Theo, dan Shan mengacungkan ibu jarinya, ia pun yang tadinya hendak menaiki tangga tidak jadi, beralih menuju lapangan.
Shan melihat Jean dan anak basket yang lain tengah mengobrol di pinggir lapangan, namun yang memhuat Shan heran kenapa Theo tidak ikut berdiskusi, padahal Theo juga anggota tim basket.
Shan duduk di kursi panjang, memperhatikan Jean dengan tatapan sebal, namun tidak ada yang menyadari kehadiran Shan di sana, karena jaraknya lumayan jauh.
"Hai Shan" sapa Anna yang tiba-tiba duduk di samping Shan, dan Shan tidak menyahut.
Sebelumnya Anna tidak pernah membuat masalah dengan Shan, namun karena kedekatan Anna dan Jean menbuat Shan kesal pada kakak kelasnya itu.
"Nunggu Jean?" Tanya Anna, dan Shan mengangguk kecil.
"Jean emang gak bilang? Dia pulang sama gue hari ini, soalnya mau kerja kelompok dulu di rumah gue" ujar Anna yang membuat Shan menoleh dan mengerutkan dahinya.
"Jangan bohong" ujar Shan.
"Serius, coba tanyain Jean"
Shan terdiam sejenak. "Kerja kelompok doang kan?" Tanya Shan, dan Anna tersenyum kecil.
"Sambil makan malem" sahut Anna.
"Ck nyebelin, kenapa gak makan malem di rumah masing-masing aja?"
"Ya, kenapa? Kok lo marah?" Anna balik bertanya.
"Lo gak boleh deketin Jean, Soalnya Jean nanti nikah sama gue" ujar Shan dengan tatapan serius, dan Anna malah tertawa pelan.
"Emang Jeannya setuju? Lagian lo berdua masih sekolah, udah mikirin nikah"
"Tapi serius, walaupun Jean belum bilang iya, gue sama Jean bakal tetap menikah" sahut Shan yang tak mau kalah.
Anna mendengus kecil. "Shan, jangan terlalu dekat sama Jean, Kasian Jean. Hidup dia bukan cuma harus ngeladenin lo, lo cukup bersikap seperti teman pada biasanya aja"
"Maksud lo apa?"
"Jean risih sama sikap lo selama ini, cuma dia gak enak buat bilang sama Lo"
"Gak, Jean gak mungkin kayak gitu" ujar Shan seraya menggelengkan kepalanya.
"Gue serius, Shan. Dia sering curhat sama gue, dia bingung gimana cara bilang sama lo, kalao lo sama Jean cuma sebatas teman, sahabat, enggak lebih sampe menikah" ujar Anna yang membuat Shan merasa sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEAN || Noda di seragam SMA +JJH✔️
Teen Fiction[SELESAI] Shannon hanya gadis polos yang ingin disayang oleh Jean, namun Jean malah mengambil kesempatan untuk merusaknya. "Ya, seharusnya aku tidak mencintai laki-laki pengagum hujan, karena ia tidak menginginkan pelangi untuk datang"_Shan