M&M - Memori

296 50 4
                                    

Setelah tiba di rumahnya, gadis berambut sebahu itu mengganti pakaian Matcha yang kini tengah terlelap. Ia menyetelkan lagu Nocturne in C Minor milik Chopin.

Guyuran shower kamar mandi terdengar. Marvien lelah fisik maupun batinnya. Ia harus diingatkan kembali dengan kesalahannya 1 tahun lalu, belum lagi kenangan buruk yang terjadi akibat pria yang sama, 7 tahun lalu.

__________

Flashback

Kring... Kring... Kring...

Tak lama, alunan Für Elise milik Beethoven terdengar di penjuru sekolah. Hari ini, pembelajaran dihentikan untuk sementara karena guru-guru dan pimpinan sekolah akan mengadakan rapat tahunan.

Seorang gadis dengan rambut bergelombang panjang segera memasukkan barang-barangnya kedalam tas. Gadis itu keluar dari koridor kelas 11, kemudian menaiki tangga ke arah ruang OSIS untuk menemui kekasihnya. Ia mengendap agar tidak ada yang melihatnya.

Gadis itu membuka pintu sambil melihat keadaan sekitarnya.

"Dor!"

Seseorang memegang bahu gadis itu, dan mengagetkannya.

"Kebiasaan deh, Jae. Kalo lo gitu terus, kita bakal ketahuan. Lagian lo sendiri yang minta  kita backstreet."

Gadis itu cemberut, namun tampak lucu dimata Jae.

"Eitt. Bilang apa tadi? Ooh berani lo gue an yaa."

"Abisnya kamu gitu Jae. Aku ngerasa ga dianggep pacarmu. Buat apa pake aku-kamu an."

"Maaf ya, kamu kan tau sendiri Ca, aku itu ketua OSIS, aku ga bisa publikasiin hubungan kita, karena nanti aku akan dianggap ngga kompeten."

Gadis yang sedari tadi kita bicarakan adalah Marvien, kekasih Jake Evan yang kini tengah menjabat sebagai Ketua OSIS.

"Kamu ga kasih tau siapapun kan tentang hubungan kita?"

Gadis itu mendengus. Ia kembali kecewa, lelaki itu terlalu mementingkan kesempurnaan dirinya tanpa mengerti perasaannya.

"Kamu marah?"

Pria itu menarik lembut dagu Marvien, menyebabkan gadis itu mau tak mau mengembangkan senyumnya. Ia tak ingin masalah sepele ini mengganggu konsentrasi kekasihnya.

"Ngga, cuma lagi laper aja." Ia kembali tersenyum.

"Lagian aku paham kok alasan kamu nyembunyiin hubungan kita."

Pria itu menghembuskan nafasnya lega. Ia sebenarnya takut menyakiti gadis ini, tapi ia tidak bisa merusak image dan kompetensi nya di hadapan siswa-siswi maupun guru di sekolahnya.

"Kamu.. bisa nemenin aku cari buku The selfish gene kan?" Gadis itu bertanya lagi, kali ini ia menanyakan hal yang sudah diketahui jawabannya.

"Bisa. Nanti kamu tunggu di parkiran ya.. Hari ini, Hari kamu sayang."

Gadis itu terkaget, ini pertamakalinya Jae mengiyakan tawarannya. Tanpa ragu, gadis itu mengangguk semangat, menunggu di parkiran sekolahnya. Ia senang, pangeran sekre osis itu mau keluar dari kastilnya untuk berjalan-jalan dengannya.

Marvien menunggu di parkiran, sudah hampir 1 jam Jae belum juga keluar dari gedung sekolah. Sebenarnya, sedang apa dia?

Firee...

Nada dering Fire-BTS terdengar dari Handphonenya. Tertera nama Jae disana. Ia terkaget langsung menerima panggilan itu.

"Halo, Jae.. Gimana? Jadi ngga aku udah di parkiran nih."

MACAROON & MOMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang