14

46 10 23
                                    

📍Next to Part Reader's



ՏᗴᒪᗩᗰᗩT ᗰᗴᗰᗷᗩᑕᗩ:)

Beberapa menit kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menit kemudian. Asuka terdampar dalam posisi kaku saat masih dalam menahan Takashi yang sama sekali tidak bisa menurut.

Takashi mencoba bicara dalam dekapan tangan Asuka, terlihat jelas bahwa Asuka tidak mengerti maksud Takashi yang tidak jelas berkata akibat Asuka menutup mulutnya.

"Aku lepaskan, tetapi jangan berisik ... kau paham?" ucap Asuka. Takashi dengan cepat mengangguk.

Setelah Asuka melepaskannya, mereka berdua sepakat untuk melihat Kento dan Ichi dari baling pohon besar itu.

Ada yang aneh ... Asuka tidak terlihat sedang menatap Kento dan Ichi, melainkan menatap bulan cerah itu yang dengan kilaunya terbentang di wajahnya. Dengan cepat Asuka menarik badannya sendiri ke baling pohon agar tertutup dari bulan itu, terlihat jelas Asuka menghindari bulan.

"Kau kenapa?" tanya Takashi datar, yang saat itu masih dengan fokus melirik Kento dan Ichi.

"Aku baik-baik saja," ujar Asuka tenang.

Asuka berpikir bahwa mereka harus segera kembali secepatnya, dengan alasan guru mengkhawatirkan mereka yang sedang terjebak di hutan lebat itu.

Asuka melangkah maju mendekati dua orang yang dengan tenang menikmati lukisan dan pancaran bulan. Membuat Takashi tercengang dengan perilaku Asuka.

"Apakah dia sudah gila? Padahal dia sendiri melarang ku untuk tetap diam tanpa menganggu kedua bucin itu," cibir kesal serta heran yang melanda Takashi. Membuatnya menendang pohon beberapa kali.

Ichi terkejut akan kedatangan Asuka yang tiba-tiba.

"Asuka!"

Ichi berdiri dan dengan cepat ia memeluk temannya (mengungkapkan rasa gembira) bahwa temannya tidak terluka ataupun tersesat.

Asuka dengan tenang memeluk empuk Ichi sambil tersenyum pulas.

"Kau baik-baik saja?" tanya Asuka sedikit tenang.

"Hmm ... aku tadinya sangat takut kehilanganmu, aku kira kau akan tersesat-" Asuka memotong perkataan Ichi.

"Aku baik-baik saja Chi. Apa kau tidak tau aku ini apa?" Asuka tertawa kecil, berhasil membuat Ichi ikut tertawa.

Terlepas dari pelukan mereka, Asuka terfokus pada Kento.

"Kento?"

"Ohya Aska ... Kento menolongku saat aku hampir terjatuh di jurang," tutur Ichi.

"Ohya? Wah! Chi apakah kau tidak terluka?" Dengan cemas Asuka memeriksa Ichi, melirik dari ujung ke ujung tampilannya.

"Tidak apa ... aku baik-baik saja."

K E N T OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang