🍂 27 🍂

254 50 134
                                    

Min Ho bersama para petugas kepolisian telah sampai di kantor polisi terdekat. Dengan berat hati, Min Ho melangkah bersama dengan Dong Hae memasuki kantor tersebut.

Ketika masuk, suasana sangat ricuh. Orang-orang berseliweran ke sana-ke sini, telepon tidak henti-hentinya berdering, mesin fax terus mengeluarkan kertas, dan orang-orang saling berteriak.

Min Ho menatap sebuah mesin fax di sampingnya, mesin itu mengeluarkan secarik kertas biodata dengan pas fotonya di pojok kanan atas kertas. Min Ho menarik kesimpulan kalau suasana ricuh ini disebabkan oleh dirinya.

"Kami datang," seru salah seorang petugas.

Petugas lain yang berada di kantor tersebut menatapnya sinis. Oknum yang membuat mereka semua sibuk pagi ini telah memunculkan sosoknya.

Salah seorang petugas lain yang terlihat senior mendekati mereka, Lee Hyuk Jae namanya.

"Segera ke ruang introgasi." Hyuk Jae menyampaikan informasinya dengan singkat, padat, dan jelas.

Dong Hae mengisyaratkan anggotanya supaya menuju ruang interogasi bersama Min Ho yang masih diborgol.

Ruang interogasi di sini rupanya tidak seperti yang dilihat Min Ho di film-film selama ini. Ruangan tersebut dicat serba putih, ada 1 meja dan 2 kursi di tengah ruangan, dan ruangan tersebut tidak memiliki kaca besar — hanya ada kaca kecil di pintu masuk yang hanya bisa dilihat oleh satu orang.

Min Ho duduk di salah satu kursi dan Hyuk Jae duduk di hadapannya, beberapa petugas ikut masuk ke dalam ruangan, kalau-kalau Min Ho berani menyerang, mereka telah siap di tempat. Dong Hae mengamati dari luar.

Suasana ruangan sangat hening, Hyuk Jae mengamati kertas biodata milik Min Ho yang dikirimkan dari pihak sekolah.

"Jadi, namamu Lee Min Ho?"

"Ya."

"Saya detektif Lee Hyuk Jae, panggil hyung saja."

Min Ho mengangguk. Hyuk Jae membaca sekilas biodata Min Ho, dia menggeleng pelan.

"Min Ho ... Min Ho ... kamu murid yang pintar, kecerdasanmu di atas rata-rata, selalu mendapatkan ranking satu di kelas, wah ... ini luar biasa." Hyuk Jae tercengang ketika membaca biodata Min Ho.

"Kamu juga tampan, Min Ho kamu seperti karakter fiksi yang keluar dari dunia novel. Kamu juga tidak pernah melanggar peraturan sekolah." Hyuk Jae menatap Min Ho heran.

Min Ho menatap kosong ke arah meja, dia tidak mendengar semua pujian Hyuk Jae soalnya.

"Apa ... kamu tertekan belakangan ini?"

Min Ho mengarahkan tatapannya pada Si Detektif. Dia menggeleng.

"Lalu?"

Min Ho mengedikkan bahunya.

Hyuk Jae semakin heran dibuat Min Ho. Dia kembali membaca biodata Min Ho, dia baru sadar telah melewati satu kolom yaitu, kolom catatan tambahan.

"Min Ho kurang dalam bersosialisasi, dia tidak memiliki teman dekat dan cenderung menyendiri. Saat diajak bicara pun dia selalu menjawab singkat." Hyuk Jae menghembuskan napas kasar.

"Ada yang mau kamu sampaikan perihal ini?"

"Aku tidak pandai bersosialisasi."

"Itu saja? Aku tidak yakin, pasti ada penyebabnya."

"Tidak, tidak ada. Aku memang malas bersosialisasi, itu hanya membuang waktu." 

Hyuk Jae menatap Min Ho intens.

Phobia {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang