"Kang Yoo Jin, kenapa lama sekali?" Min Ho meneriakinya dari luar. "Sabar, aku sedang bersiap-siap, 5 menit lagi." Yoo Jin balas berteriak dari dalam kamarnya.
Min Ho mengusap wajahnya frustasi, 5 menitnya Yoo Jin adalah setengah jam waktu sebenarnya. Ini sudah kencan yang kesekian dan masih tidak ada perubahan dari Yoo Jin.
Sejak permintaan Yeo Sang waktu itu, Min Ho mencoba untuk lebih dekat dengan Yoo Jin. Awalnya ia hanya melakukan ini karena sebatas iba dan hutang budi. Tapi, kini tujuannya berubah, Min Ho benar-benar ingin melindungi Yoo Jin.
Min Ho tidak bilang Yoo Jin lemah, menurutnya Yoo Jin adalah seseorang yang kuat dan terlalu berharga untuk disakiti.
"5 menit atau aku dobrak pintu kamarmu." Min Ho berlalu meninggalkan kamar Yoo Jin. Dia menunggu di ruang tamu rumah Yoo Jin sambil berbincang dengan Tae Yeon.
"Bagaimana hubunganmu dengan Yoo Jin? Apakah sudah resmi?" Tae Yeon bertanya dengan wajah tanpa dosa, membuat Min Ho hampir menyemburkan air dari mulutnya.
"Belum tante." Min Ho menjawab ragu-ragu.
Tae Yeon hanya tersenyum sambil meletakkan cangkirnya, "Tante paham, kamu masih ragu, tapi ... tolong jangan berlama-lama, Min Ho. Itu hanya akan membuat kamu seolah sedang mempermainkan putri saya."
Min Ho tersenyum canggung dan mengangguk. Entah kenapa, belakangan ini, Tae Yeon seperti sedikit sentimental dengan Min Ho, terutama soal hubungannya dengan Yoo Jin.
Min Ho yakin perubahan ini karena nalurinya sebagai seorang ibu. Sebaik-baiknya Tae Yeon pada dirinya, jika Min Ho sampai tega menyakiti putrinya, tentu dia tidak segan untuk membenci Min Ho.
"Aku sudah siap, ayo kita kencan!" Yoo Jin menarik lengan Min Ho bersemangat, membuat pria berparas tampan itu kewalahan. "Ibu, Yeo Sang, aku pergi dulu."
"Hati-hati di jalan." Tae Yeon melambai pada anaknya juga Min Ho. Yeo Sang menatap mereka sinis dan kembali asyik dengan dunianya sendiri.
Selepas menutup pintu rumahnya, Yoo Jin kembali menggandeng tangan Min Ho sambil mengayunkannya riang. Min Ho kini sudah lebih mampu mengendalikan dirinya, ia tidak lagi mendapatkan panick attack atau semacamnya. Terkadang rasa tidak nyaman itu masih ada, namun kini rasa itu lebih ke arah risi.
"Mau kencan kemana hari ini?" ujar Yoo Jin, membuyarkan lamunan Min Ho soal pertanyaan Tae Yeon tadi.
"Kenapa? O, terserah kamu saja, mau kemana?"
Yoo Jin berpikir sejenak. "Bagaimana kalau ke taman hiburan?" Min Ho mengiyakan usulan Yoo Jin tanpa ragu yang disambut oleh senyuman dari Yoo Jin.
Mereka tidak terlalu banyak berbicara ketika sedang berkencan. Mereka hanya membutuhkan kehadiran satu sama lain, itu sudah lebih dari cukup.
Min Ho ingin bertanya dengan Yoo Jin soal perubahan sifat ibunya. Apakah dia hanya seperti itu terhadapnya atau terhadap Yoo Jin juga? Tapi, Min Ho mengurungkan niatnya, tidak ingin membuat kencan hari ini menjadi canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phobia {SUDAH TERBIT}
Fiksi Penggemar{COMPLETED} "Maukah kamu menyelamatkanku dari jurang rasa takut ini?" -Lee Min Ho • "Aku benci perempuan ...." Begitu kata Minho sesaat setelah Yoojin menyentuh pundaknya. Menceritakan lika-liku kisah cinta pertama Minho yang rumit karena trauma yan...