"Ibu, bisakah Ibu berhenti mondar-mandir? Yoo Jin pasti pulang, memangnya mau ke mana lagi dia?"
Tae Yeon memicingkan mata ke arah Yeo Sang dan mendekati putranya dengan langkah yang besar dan panjang, membuat Yeo Sang sedikit takut.
"Kamu mau tanggung jawab kalau sampai ada yang terjadi dengan Yoo Jin? Kamu tahu ini jam berapa? Ini jam delapan, Kang Yeo Sang, jam delapan malam. Mereka pergi jam berapa tadi? Jam tiga sore," ucap Tae Yeon dengan penuh penekanan.
Tidak ada yang bisa Yeo Sang lakukan selain tutup mulut. Satu kata lagi dan Tae Yeon akan benar-benar mencincangnya.
Ketika Yeo Sang mengira nyawanya akan benar-benar melayang, sebuah panggilan masuk menyelamatkannya. Rasanya ia ingin segera sujud berterima kasih pada siapapun yang menelepon ibunya.
Tae Yeon beralih ke meja di belakangnya dan meraih ponselnya yang berdering. Tae Yeon sempat ragu untuk mengangkatnya, karena yang menghubunginya adalah nomor tidak dikenal. Namun, insting keibuannya menyuruhnya untuk mengangkat panggilan tersebut.
"Halo,"
"..."
"APA?!"
"Kenapa, Ibu?"
"..."
"B-baik, saya segera ke sana sekarang."
Tae Yeon memutuskan panggilan tersebut, dia membeku di tempat selama beberapa detik. Yeo Sang takut-takut menyentuh bahunya, bukan apa-apa, pasalnya dia takut ibunya tiba-tiba saja pingsan ketika dia menyentuh bahunya.
Sebelum Yeo Sang sempat memegang bahu Tae Yeon, seluruh tubuhnya bergetar, dia berbalik menghadap Yeo Sang dengan cepat. Matanya berlinangan air mata.
"I-ibu? Siapa tadi yang menelepon?"
"S-saudaramu ... dilarikan ke rumah sakit," Tae Yeon menutup mulutnya, mencoba menahan tangisnya, "Yeo Sang, Yoo Jin dirawat karena luka bakar."
Tepat ketika Tae Yeon menyelesaikan kalimatnya, seluruh tubuh Yeo Sang terasa begitu ringan, kepalanya pening, dan ia terjatuh ke tanah. Betapa terkejutnya ia kala mendengar kata 'bakar' dan nama Yoo Jin berada di dalam satu kalimat. Keduanya tidak boleh disatukan.
"Tidak ... siapa yang— SIAPA YANG TEGA MELAKUKAN ITU?" teriak Yeo Sang.
Tae Yeon berusaha tetap tegar di hadapan putranya, dia menarik tubuh putranya supaya bangkit. "Bangun, Yeo Sang, cepat bangun! Kita ke rumah sakit sekarang!"
Tae Yeon bergegas mengambil kunci mobilnya, diekori Yeo Sang. Mereka bahkan tidak ingat untuk ganti baju, di benak mereka hanya ada satu nama—Kang Yoo Jin.
Bau obat-obatan khas rumah sakit menusuk penciuman Tae Yeon dan Yeo Sang. Keduanya menuju meja resepsionis dengan wajah yang tegang.
"Permisi, apa ada pasien atas nama Kang Yoo Jin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Phobia {SUDAH TERBIT}
Fiksi Penggemar{COMPLETED} "Maukah kamu menyelamatkanku dari jurang rasa takut ini?" -Lee Min Ho • "Aku benci perempuan ...." Begitu kata Minho sesaat setelah Yoojin menyentuh pundaknya. Menceritakan lika-liku kisah cinta pertama Minho yang rumit karena trauma yan...