#1# Study Tour

820 94 6
                                    

Pengumuman yang baru saja disampaikan oleh guru bermasker di depan kelas membuat semua murid bersorak kegirangan, kecuali mereka yang kalem seperti empat laki-laki di bangku dekat jendela.

"Baiklah, sebelum itu kalian isi formulir terlebih dahulu dan jangan lupa tanda tangan orang tua sebagai bukti kalian mendapatkan izin," jelas sang guru, murid sering memanggilnya Kakashi-sensei.

"Ha'i!"

"Apa ada pertanyaan?"

Seseorang mengangkat tangannya.

"Ya?"

"Apa kita mengenakan seragam sekolah?" tanya siswa tersebut.

"Tidak, kali ini kepala sekolah mengizinkan untuk berpakaian bebas."

Penuturan Kakashi membuat seisi kelas sekali lagi bersorak gembira.

"Untuj aturan lebih lanjut, kalian bisa melihat pengumuman lengkapnya istirahat sebentar."

"Ha'i sensei!"

Setelah pengumuman singkat itu, Kakashi memulai pelajaran.

***

Seperti biasa, lima laki-laki kelas 3-1 menghabiskan waktu istirahat di atap sekolah guna menjauhi keramaian kantin.

Masihkah kalian ingat lima anak laki-laki berusia 12 tahun kemarin? Mereka kini sudah duduk di bangku Senior High School. Berada dalam kelas yang sama membuat kelimanya semakin dekat saja.

Tapi kali ini bukan hanya berlima, dua perempuan cantik nampak duduk di antara mereka.

"Dimana Tenten?" tanya si rambut coklat --dia Neji, pada dua gadis setahun lebih muda dari mereka.

"Dia akan kemari bersama Temari setelah ke kantin," balas gadis berambut kuning yang nampak pucat. Namanya Ino.

Langsung setelah dia bersuara, pintu atap terbuka menampilkan dua perempuan yang sebelumnya disebutkan, dengan membawa kresek putih berisi makanan ringan serta minuman.

"Banyak sekali yang kalian beli!" seru Ino.

Gadis berambut kuncir empat bernama Temari mendudukkan diri di sebelahnya.

"Kalem. Ini sebagai tanda terima kasih karena kau menemaniku dua hari ini," katanya sembari memberikan cemilan kesukaan Ino.

"Kalian membeli untuk kami juga?" tanya Naruto, si rambut jabrik pada keduanya.

"Minta pada Tenten. Aku beli khusus untuk para gadis," ujar Temari santai.

Tenten mengulas senyum manisnya, "Karena hari ini suasana hatiku sedang baik maka aku mentraktir kalian semua!" Serunya semangat.

"Wahh Tenten yang terbaik!" Naruto langsung saja mengambil salah satu cemilan kesukaannya.

Melihat itu, Neji menggeleng pelan, "Dasar duren."

Naruto menghiraukan perkataan Neji dan asik memakan cemilannya.

"Tumben kau mau repot-repot," celetuk Sai, laki-laki berkulit putih pucat dengan senyum andalannya.

Tenten hanya menyengir lebar. Suasana hati kekasih Neji itu sedang sangat baik, jadi dia tidak akan mengamuk untuk hari ini.

Beda hal dengan yang lain, Temari malah salah fokus dengan Sai yang duduk di sebrang Ino.

"Sai," panggilnya.

"Ya?"

"Berhentilah tersenyum. Kau menyeramkan." Entengnya berkata tanpa peduli raut wajah Ino yang berubah dalam sekejap.

The Story Of SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang