Niatku memang triple update, sengaja buat bonus menjelang lebaran 😖, happy reading minna-san!
**
Hampir. Hampir tiap malam ketika memejamkan mata Sakura merasakan sesuatu tidak mengenakkan. Namun, masih cukup baik karena dia tidak sendirian, ada Izumi yang menemaninya.
Belum ada sehari Izumi pergi, Sakura sudah dilanda gelisah memikirkan siapa yang akan menemaninya tidur. Setidaknya dia berada di ruangan yang sama meski tidak berdekatan.
Itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Hawa malam benar-benar tidak ramah untuk Sakura. Huft.
"Akhirnya!"
Eh?
Sepertinya dia selalu melamun sampai harus dikejutkan dulu oleh teman-temannya untuk kembali ke dunia nyata.
Sakura menatap bingung rumah di depannya.
"Ini namanya markas." Suara Tenten di sampingnya membuat gadis itu menoleh.
"Markas itu tempat berkumpul. Istilah keren zaman sekarang," imbuh gadis coklat itu.
"Bukan hanya tempat berkumpul mereka." Hinata melirik sekilas para lelaki yang baru saja menutup gerbang, "Teman-teman dan Itachi-nii sendiri adalah pemilik yang sebenarnya dari tempat ini."
Sakura menatap Hinata yang baru saja menjelaskan.
"Dan kami juga memiliki akses masuk. Kau tenang saja. Untuk sementara waktu tempat ini hanya diisi kita. Itachi-nii dan semua temannya sibuk di luar kota. Kau tidak perlu khawatir soal akses masuk, Itachi-nii sudah mengurusnya." Baru kali ini Temari berucap panjang kali lebar.
"Betul sekali. Jadi sekarang mari kita masuk!" seru Ino semangat.
Lima lelaki yang melihat betapa antusiasnya empat perempuan di depan sana hanya geleng-geleng kepala. Sudah biasa.
Sakura disuguhi pemandangan yang jauh lebih minimalis dan simpel dibanding kediaman sebelumnya ketika menginjakkan kaki di ruang tamu. Ukuran rumahnya juga tidak begitu besar dengan dua tangga berbeda yang menghubungkan lantai bawah dan atas.
"Kalau lewat tangga sebelah kiri, kita akan bertemu ruangan mereka, Itachi-nii dan teman-temannya. Kalau lewat sini kita akan bertemu ruangan khusus untuk perempuan. Itachi-nii juga punya teman perempuan soalnya," kata Ino semangat menjelaskan.
Kedua tangga itu melingkar. Terbuat dari besi berwarna hitam. Sangat estetik bagi Sakura yang baru pertama kali melihat.
"Sasuke, kami ajak Sakura berkeliling, ya!" kompak Tenten dan Ino tanpa mendengar balasan Sasuke mengapit Sakura dan membawanya ke lantai atas.
Selagi mereka sibuk sendiri, para lelaki mengajak Hinata dan Temari menuju ruang rapat. Seperti yang direncanakan sebelumnya, mereka akan membahas perihal gadis pink itu.
Semua duduk di tempat masing-masing. Temari berada di sisi Shikamaru seperti Hinata di dekat Naruto. Meraih earphone kecil dan memasang di salah satu telinga. Benda kecil itu yang biasa mereka gunakan ketika rapat jarak jauh.
Neji pemegang monitor utama menghubungi beberapa orang tua mereka.
Tsst tsst
Suara grasak grusuk menghubungkan koneksi mulai terdengar.
"Halo? Apa bibi baru saja diajak dalam rapat?" Itu suara Mikoto.
"Iya bibi," jawab Hinata mewakili.
"Hmm, tumben ada rapat mendadak dengan jarak jauh begini," tambah suara lain. Mereka semua kenal, ayahnya Naruto, si kuning kilat Minato Namikaze.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Sakura
Fanfiction[Fanfiction] Note/: • BACA BAB PERTAMA! • Mencoba misteri dan horor. • Alur mungkin lumayan lambat dan lama. • Update tidak tentu. ~ Semuanya bermula saat Uchiha Itachi menceritakan sebuah kisah lama pada sang adik dan teman-temannya ketika mereka d...