#4# Gadis Misterius

692 99 0
                                    

Di kediaman Uchiha, berkumpul lima pemuda yang mengisi sofa ruang tengah. Mereka menunggu Izumi selesai mengobati si gadis misterius.

Sai, Neji, dan Shikamaru nampaknya pulang ke rumah mereka sebelum kembali ke kediaman Uchiha terlihat dari pakaian mereka yang berganti.

"Itachi-nii sudah mengirimkan dokumennya namun aku belum sempat membacanya," tukas Shikamaru memecah keheningan.

"Sepertinya kita akan sedikit begadang malam ini?" ujar Sai tersenyum seperti biasa.

Mereka memandang laki-laki itu lantas tersenyum penuh arti.

"Nah, sudah lengkap ternyata." Izumi datang dari arah dapur. Dia mengambil duduk di sofa single tepat menghadap pada lima juniornya semasa sekolah dasar.

"Jadi apa yang bisa kudengar sekarang?"

Lima pemuda itu saling memandang kemudian empat lainnya menunjuk Naruto dengan dagu.

Si pirang memutar bola mata satu kali. Seperti biasa, betbicara panjang lebar adalah gilirannya.

Maka diulanginya kejadian sore tadi dengan penjelasan singkat namun jelas, mendetail dan tidak bertele-tele.

Izumi hanya bisa cengo pada awalnya. Namun, ketika mengingat satu hal yang biasa dilakukan lima pemuda di depannya dirinya hanya bisa manggut-manggut percaya.

Tunangan Itachi itu mengulas senyuman, "Itachi-kun dan ayah menginap di kantor dan kembali besok pagi. Sementara ibu akan kembali malam ini. Aku rasa kalian bisa langsung menjelaskannya pada beliau. Bukan begitu Sasuke?"

"Hn."

***

"Lalu sekarang, dimana gadis itu?"

Suara lembut khas nyonya Uchiha mengalihkan perhatian lima pemuda di sana.

"Dia di kamarku, Bu," kata Izumi, "Aku sudah mengobatinya." Dan tersenyum lembut.

Ibu Sasuke itu, Uchiha Mikoto, berdiri dari duduknya.

"Aku ingin melihatnya."

Izumi pun bangkit, "Aku ikut."

"Kalian lanjutkan kegiatan kalian," ucap Mikoto pada kelima pemuda.

"Kami akan ke mars Bibi," kata Neji.

Mikoto tersenyum, "Iya iya. Besok hari libur. Sekalian lah menginap, jangan berkendara tengah malam."

"Siap!"

Singkatnya itulah yang membawa Mikoto ke hadapan sosok gadis pucat bersurai merah muda yang masih menutup mata.

Mikoto menatap Izumi, "Ini orangnya?"

Izumi mengangguk. Melihat reaksi dan raut wajah Mikoto, Izumi jadi tersenyum dalam hati.

"Kurasa pikiran kita sama ketika melihatnya pertama kali, Bu."

Mikoto menatap lekat pahatan rupa yang terdapat luka di beberapa tempat.

Bukan perihal luka sebenarnya. Mikoto duduk di tepi kasur, "Wajahnya kenapa terlihat familiar?" lirihnya membuat Izumi mengelus pundaknya.

"Aku juga merasa begitu, Bu. Meski pertama kali kulihat atau dia memiliki luka, garis wajahnya cukup tidak asing."

Mikoto menatap dalam Izumi, "Ibu akan mengatakan ini pada ayah. Kau juga beritahulah Itachi dan Rin."

"Baik."

***

Mars

The Story Of SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang