"Mau kemana kamu?" tanya Pak Donat.
Kai, Ken, dan Anno sontak memutar tubuhnya, menghadap Pak Donat dengan perut yang sangat gendut, ingat loh ya perutnya gendut bukan sixpack! Mana ada sixpack hobinya makan bukan olahraga hm.
"Ngapain Pak di situ? Mau maling nasi gorengnya Bu Ning ya? Wah Pak jangan maling nasi goreng dong Pak, maling itu yang mahal dikit napa Pak, maling aja jam tangan rolex punyanya Kai noh mahal Pak, di jual juga bakalan dapet makanan banyak, nanti Bapak di jamin perutnya tambah lebar, eh canda lebar!" seperti biasanya Anno dengan sifat konyolnya mengatakan hal itu kepada Pak Donat yang notabennya adalah guru killer di SMA Antariksa.
Kai memutar bola matanya malas, enak saja jam rolex kesayangan nanti di maling Pak Donat, kalau iya mending Kai berikan puluhan nasi bungkus kepada Pak Donat pasti akan manjur, guru itu sepertinya lebih suka makan dari pada barang mahal.
"Keanno Willston! Kamu sama saya jangan kurang ajar!"
"Lho pak saya ndak kurang ajar lho, cuma kurang kasih sayang dari Alle aja kok pak," jawab Anno.
Ken menonyor kepala Anno keras. "Goblok!"
"Kalian kenapa masih saja di sini? Kenapa masih di kantin, kalian tidak tahu ini sudah jam pelajaran?"
Mereka menggeleng. "Selagi saya belum makan itu tandanya masih jam istirahat Pak," balas Ken.
"Mau saya hukum lagi kalian?" tanya Pak Donat.
Anno dan Ken sontak menggeleng. "Gak bisa dong Pak! Saya tadi sudah capek lho!" protes Anno dan Ken. Enak seperti Kai main kabur saja demi berduaan dengan Carren, sedangkan Anno dan Ken yang kena imbasnya.
"Ka—"
Ucapan Pak Donat berhenti saat Kai mengeluarkan suaranya. "Mau jam rolex?" tanya Kai dengan santainya.
"Kamu mau kasih hadiah untuk saya Kaivan?" tanya Pak Donat.
"Iya, Pak," jawab Kai.
"Wah, saya tentu mau dong," balas Pak Donat.
"Tutup mata dulu Pak," ucap Kai.
Anno dan Ken saling bertatapan, apa lagi yang Kai lakukan kali ini?
Dengan bodohnya guru itu menutup matanya. Sedangkan Kai tersenyum jahil.
"Sudah?" tanyanya masih menutup matanya rapat.
"1." Kai memberi aba-aba.
Anno dan Ken mendelik saat Kai mulai melepas jam rolex yang melingkar di tangannya. Apa Kai benar ingin memberikan jam itu? Kenapa tumben sekali sangat baik?
"Si bos mau kasih jamnya buat dia? Yang bener aja bro?" tanya Anno.
Ken menggeleng tidak paham. "Halah paling cuma tipuan aja," celetuk Ken.
"Kalau emang bener mending gua aja yang di kasih sama si bos, lumayan gitu buat beliin Alle perpustakaan daerah," ucap Anno.
"Oon! Perpus daerah gak bisa lu beli lah peak!"
"Ya di bisa-bisain dong, yang penting Alle bisa baca buku, biar uang gua gak ludes buat beliin dia novel tiap dua hari sekali," balas Anno.
"Ngapain beli dua hari sekali, gak bosen tu?" tanya Ken.
Anno menggeleng. "Gak katanya, iya dia gak bosen, gua yang bosen, uang gua habis," jawab Anno.
"Melas," ejek Ken.
"Bodo, mending gua punya pacar lah lu aja jomblo, dasar jomblo!" tak mau kalah dengan Ken, kini Anno juga mengejek Ken.
"Besok kalau gua punya pacar lu bisa kejang-kejang nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Boyfriend [TERBIT]
Teen Fiction[SUDAHTERBIT DI @ARFA PUBLISHER] Kisah ini dimulai dari Carren Alynka murid baru di Sma Antarika yang tidak sengaja membangunkan Kaivan Axsellino pria dingin dan badboy yang tidur di rooftop, awalnya Kai selalu kesal dengan Carren, hanya karena Car...