"Ayo, mau pulang gak?"
Gadis itu menoleh. "Nanti, mau main sama Alle, Sanju, Seli," jawabnya.
"Ngapain? Udah ah ayo pulang aja," ajak Kai.
Carren menggeleng-gelengkan kepalanya. "Gak, di rumah gak ada temen, sepi kaya kuburan."
"Di rumah aku aja, sekalian buatin susu strawberry," bisik Kai.
"Gak mau, manja lagi kamu!"
"Gak boleh manja nih ya? Kalau aku genit ke cewe lain boleh, kan?" Kai menaik turunkan alisnya.
Carren melotot lebar. "Berani? Aku buang susu strawberry kamu semuanya sampe gak tersisa!" ancam Carren.
"Ck, iya-iya, ayo ah pulang!" Kai menyeret tangan Carren.
"Gua pergi dulu ya ubab ku! Papai!" teriak Carren saat Kai mulai menyeret tangannya meninggalkan ruang kelasnya, berteriak ke arah Seli, Sanju, dan Alle.
"Ubab matamu!" dengus Alle kesal.
"Mata Carren masih di sana kok, kenapa pakai bilang matamu?" tanya Sanju.
"Bodo, udah ah males gua lama-lama ngomong sama lu!"
"Kok males?"
"Temenin gua ke kantin aja yuk, Ju. Dari pada lu terus kena sasaran empuk mak lampir yang atu ini," ajak Seli.
Sanju mengangguk. "Ayuk, aku taku sama dia, kaya mau makan orang," ucap Sanju, yang masih bisa di dengar oleh Alle.
"Lo bilang a—"
Ucapan Alle terpotong, saat Seli dan Sanju sudah pergi, tidak di hadapannya lagi.
"Apa anjing?" sambung Alle.
"Kamu ngatain saya anjing?" tanya Bu Dona. Guru bk kelas 10 yang baru saja melintas melewati ruang kelas Alle.
"Eh, a-anu, Bu—"
"Anu apanya? Anu kamu di gigit anjing?!" tanya Bu Dona heboh.
Alle meringis ngeri, melebarkan matanya. "Ya enggak lah, Bu! Mati saya kalau gitu!" Alle mendengus kesal.
"Ya terus, tadi kamu bilang apa kok anu anu?"
"Ah enggak, Bu. Keceplosan doang," jawab Alle, menyengir.
"Kamu itu tu ya! Kalau ngomong kok kasar sekali!"
"Loh, kok kasar? Orang saya bilang, anjing doang kok, emang aksar ya? Kan, anjing itu hewan, Bu," jawab Alle. Betul tidak?
"Sudah lah saya mau pergi saja, dari pada ngurusin kamu!"
"Dih, sape juga yang nyuruh lu ngurusin gua?" tanya Alle monolog, setelah Bu Dona pergi.
****
"Emang kamu ngajak aku ke rumah, ada Rara di sana?" tanya Carren, yang kini sudah duduk di bangku mobil Kai.
"Iya. Kemarin itu dia nyari kamu terus, jadi aku ajak kamu aja ke sana," jawab Kai. Masih fokus menatap jalanan.
"Gak mau beliin Rara mainan dulu apa gimana? Masa aku ke sana gak bawa apa-apa?"
"Gak usah, mainan dia udah banyak."
Baru saja ingin memasuki blok perumahan Kai. Di tengah jalan, Kai dan Carren, melihat Rara sendiri berjalan di sana, sedangkan ada mobil yang lawan arah dari arah Rara melaju cepat.
Kai melebarkan matanya kaget, sedangkan Carren sudah was-was jika Rara di tabrak bagaimana? Carren saja merasakan bagaimana saat dia di tabrak mobil saat itu, rasanya tubuhnya remuk hancur lebur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Boyfriend [TERBIT]
Teen Fiction[SUDAHTERBIT DI @ARFA PUBLISHER] Kisah ini dimulai dari Carren Alynka murid baru di Sma Antarika yang tidak sengaja membangunkan Kaivan Axsellino pria dingin dan badboy yang tidur di rooftop, awalnya Kai selalu kesal dengan Carren, hanya karena Car...