Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi hari ini terasa begitu sejuk, dan jam kini sudah menujukan pukul tujuh pagi. Kania dan yang lain pun sudah selesai bersiap-siap sejak beberapa menit yang lalu.
Mereka berempat lalu turun kebawah atau tepatnya ke ruang makan. Dan setelah sampai disana, mereka telah mendapati para kakek dan omah mereka yang sedang duduk dan saling berbincang.
“Eh, Kalian udah bangun toh? Baru aja omah mau bangunin kalian” ujar Omah Tina dengan tersenyum simpul.
“Ck. Omah, kita tuh selalu rajin bangun pagi tau. Kita kan anak rajin nan mandiri” ucap Risty dengan senyum lebarnya.
“Tapi bo’ong” sahut Sinta sembari menjitak kepala Risty.
“Wes wes, ayo kita sarapan dulu” ajak Kakek Hasyim.
Mereka berempat lantas mengangguk dan mulai duduk ditempat masing-masing.
“Kalian pulang hari ini?” tanya Nina.
Mereka semua lantas mengangguk. Yah, mereka tidak tinggal dijakarta. Kakek dan omah mereka tinggal di Surabaya.
Sebelumnya mereka semua tinggal di tempat yang berbeda, tapi karna anak-anak mereka sudah menikah, rumah pun menjadi sepi. Dan akhirnya mereka pun memutuskan untuk tinggal bersama di satu mansion di surabaya.
“Iya sayang, kita pulang habis sarapan, ndak apa-apa kan?” tanya Omah Asa.
Nina hanya tersenyum dan mengangguk untuk menanggapinya.
"Sering-sering kesini ya besok besok" celetuk Risty dengan wajah tak berdosannya.
"Bocah kurang ajar!" sahut Kakek Luki dengan mendelik tajam.
“Loh! Ya seharusnya kalian toh yang sering-sering ke Surabaya. Kalian itu kan yang muda, sering sering kesana dong. Masa yang tua terus yang kesini” ujar Omah Tara.
"Nah, betul iku! Habis ini ndang cepet main kesana, kakek kangen ajak kalian mancing di empang" ujar Kakek Manu.
"Boleh juga, tapi Risty lebih suka mancing di kolam depan. Ikannya gede! Bagus bagus warnannya! Kita mancing disanan aja ya Kek!" ujar Risty dengan begitu senang.
"Wani? Wani kamu mancing di kolam ikan-ikan kesayangan kakek hmm?" sahut Kakek Hasyim.
Mendengar itu Risty lantas terseyum dan menggaruk tengkuknya.
“Hmm, perlu kami antar?” tanya Kania.
“Ndak perlu Nak, nanti ada supir yang jemput kesini" jawab Kakek Ali yang ditanggapi anggukan oleh Kania.
“Ngomong-ngomong, kalian ini mau kemana? Pagi- pagi begini kok udah rapi?” tanya Omah Tina yang menyadari tampilan cucu-cucunya itu yang sudah rapih. Khas seperti orang mau keluar rumah.
