CHAPTER 19 [ULAH RED DEVILS]

123 12 1
                                    

HOLAA MY LUV!!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!
KOREKSI BIL ADA TYPO!!

Pagi ini Kania beserta William dan Dinda tengah duduk di meja makan untuk sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Kania beserta William dan Dinda tengah duduk di meja makan untuk sarapan. Sedangkan Nina, Sinta, dan Risty sudah pulang sejak tadi.

"Mah, Nanti Will mau ke gallery temen Will yah" ujar William meminta Izin.

"Iya sayang hati-hati yah, pulang nya jangan telat" jawab Dinda dengan lembut.

"Adek, Adek dirumah kan hari ini?" tanya Dinda pada Kania.

Kania hanya berdehem singkat sebagai jawaban.

"Tumben?" tanya William sembari menaikan sebelah alisnya.

"Kenapa? Salah?" tanya Kania balik dengan ketus, dia memang suka sekali mencari gara-gara.

"Biasa aja kali" ketus William.

Setelah selesai, William dan Dinda pergi bersiap untuk melanjutkan aktivitas masing-masing. Sedangkan Kania sedang sibuk tiduran di sofa.

Setelah berpamitan dengan Dinda, William bergegas menuruni tangga dan melihat Kania yang posisinya tak beraturan di sofa.

Dia tekekeh melihatnya. "Dek, Kakak berangkat dulu ya" ujarnya.

"Hm" jawab Kania.

William pun gemas akan itu, dia lalu mendekat kearah Kania dan mulai menciumi seluruh wajahnya kecuali bibir tentunya.

"Issh!! Apaan sih kak! Udah sanaaa!!" usir Kania, namun William tak menghiraukanya.

"MAMAMAAA!! KAKAK NIH!!" adu Kania dengan kesal.

"WILLIAM ADEKNYA JANGAN DIGANGGUIN MULU!" teriak Dinda dari lantai atas.

William lalu menghentikan aksinya san melihat wajah kusut Kania. Dia tertawa gemas melihatnya lalu mencubit pipi Kania.

"Udah saanaa!!" usir Kania lagi.

"Iyaa iyaaa" ujar William sembari mengacak rambur Kania, alhasil Kania dibuat kesal olehnya.

William lalu melangkah keluar dan menaiki kuda hitam miliknya yang dimana merupakan lamborgini aventador berwarna hitam pekat.

"Dasar kutil badak" cibir Kania.

Dia lalu kembali rebahan dan melanjutkan kegiatannya menonton kartun shofia the fist. Yah, sejauh ini itu adalah kartun kesukaanya.

Tak lama kemudian Dinda turun tergesa-gesa dengan tas yang bertengger di lekukan tangan beserta beberapa berkas ditanganya.

"Sayang, mama berangkat dulu ya nak" pamitnya.

"Ya mah" jawab Kania singkat.

Dinda lalu menutup pintu dan berjalan memasuki mobil.

THE BADGIRLS : DARKNESS WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang