CHAPTER 20 [BERTENGKAR]

156 14 0
                                    

HOLAA MY LUV!!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

HOLAA MY LUV!!JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BERENTI!!"

Teriakan itu membuat perkelahian yang terjadi seketika terhenti, mereka lalu mengalihkan pandangan mereka kearah sumber suara.

Disana tampaklah seorang pemuda yang menatap tajam dengan rahang yang mengeras dan tangan yang terkepal sempurna.

"Denis" lirih Kania.

Bugh

Kania terjatuh karna Leo memukul wajah nya hingga sudut bibirnya terluka.

Rahang Denis semakin menggerutuk, tatapanya kini kian menggelap. Dia lalu berlari dan membalas pukulan Leo berkali-kali lipat.

Bugh Bugh Bugh

"Bajingan" umpat Leo.

Kania lantas bangkit dan kembali menghajar sisa-sisa anggota Red Devils yang masih tersisa.

Kania dan Denis kompak memberi para anggota Red Devils itu pelajaran.

Setelah mereka semua tumbang, Kania dan Denis saling berpandangan sebentar. Lalu kembali melihat kearah anggota Red Devils yang mulai bangkit dan melarikan diri.

"Ini semua belum berakhir! Inget itu! cabut!" kecam Leo yang lalu berjalan cepat dengan berseok-seok kearah motornya.

Mereka semua lalu pergi meninggalkan Kania dan Denis.

Kania hanya diam menatap kepergian mereka sembari memegangi bahunya yang terasa pegal.

"Lo nggak apa-apa kan? Itu bibir lo luka" tanya Denis menatap sudut bibir Kania. Kania sontak memegang sudut bibirnya, dan benar saja sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Kania lalu tersenyum samar dan menggeleng, namun seketika---

"Kania" pekik Denis ketika mendapati tubuh Kania yang terhuyung.

Dia dengan sigap menangkapnya, Kania tak sadarkan diri. Denis bahkan panik dibuatnya.

Entahlah perasaan apa yang datang pada dirinya, yang pasti Kania telah menepati kedudukan terpenting dalam hidupnya. Entah sejak kapan.

Denis lalu mengambil handphonenya dan menelfon seseorang.

"Jln tamrin No. 8, 3 menit" titah Denis pada seseorang yang ditelfonnya.

Denis lalu membawa tubuh Kania untuk bersembunyi dari sengatan sinar matahari.

Dia memandang wajah teduh Kania, entah sejak kapan gadis didepanya ini mulai mengusik ketenangan jiwa dan hatinya.

Yang pasti, rasa untuk memiliki Kania sudah mulai tumbuh dalam diri Denis.

"I promise. I promise to always love you, protect you, and make you mine no matter what" ujarnya sembari mengelus sisi samping wajah Kania.

THE BADGIRLS : DARKNESS WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang