CHAPTER 10 [PERTEMANAN]

332 105 69
                                    

HOLLAA MYLUV!!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!

Sekarang, mereka semua telah sampai di basecamp geng Vagos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang, mereka semua telah sampai di basecamp geng Vagos. ternyata tidak seperti yang Kania bayangkan. Dia membayangkan bahwa basecamp geng Vagos adalah runtuhan rumah kosong yang kumuh dan kotor.

Namun ini sebaliknya, terdapat beberapa lesehan dan juga warung, tempat ini cukup sepi namun asri dan--ini lumayan luas. Tempatnya juga terbuka, sangat nyaman untuk ditinggali.

Setelah memarkirkan motor, Kania dan sahabat-sahabatnya lantas melihat kesekeliling basecamp.

"SELAMAT DATANG DI BASECAMP KEBANGGAAN KAMI" ucap Revan dengan berteriak.

"Jangan teriak-teriak ngapa si!!" sahut temanya yang bernama Ale dengan tangan yang hendak memukul Revan.

"Kalo mau makan pesen aja, disini juga jual makanan, tau deh cocok apa nggak sama kalian orang-orang kaya" ujar Ken, Anggota geng Vagos juga.

"Kotak obat" ujar Kania pada Revan, dia enggan untuk menatap Denis yang tulang pipinya terluka karna ulahnya.

Revan yang paham lalu mengangguk dan berjalan untuk mengambil kotak P3k.

Mereka semua lalu duduk di lesehan basecamp. Sangat nyaman meski sederhana, dan anehnya Kania langsung merasa nyaman berada disini.

"Sini gue obatin" ujar Kania pada Risty yang tanganya terluka.

Denis yang duduk dan menunduk tak jauh dari mereka lalu tersentak mendengarnya, dia melihat kearah Kania, dia kira Kania tadi berbicara padanya.

Setelah menyadari bahwa Kania berbicara pada orang lain dia lalu berdecak dan mendengus geli.

"Waduhh, kenape ni? Cewek cakep-cakep begini pada babak belur begitu" ujar seorang lelaki yang berumur sekitar 40 an itu dengan logat betawi.

"Dikeroyok ama geng nya Leonardo Beh" jawab Ale pada lelaki yang ia sebut Babeh.

Dia adalah Babeh Abdul, dia pemilik warung yang sekarang sudah menjadi basecamp Denis dan teman-temanya.

"Beh, buatin mereka minum ya" kata Dimas.

"Iye deh, bentar yak" jawab Babeh yang lalu pergi kedalam warung.

Kania dan yang lain masih sibuk mengobati luka-luka sembari beristirahat.

Tak lama kemudian, Kania telah selesai mengobati tangan Risty. Setelah itu dia tak sengaja melihat Denis yang sedang duduk melamun di kursi depan warung.

Dia berniat untuk mengobati luka yang ada diwajah Denis itu, tapi Kania adalah Kania. Dia lebih mementingkan egonya yang terlalu tinggi.

"Udah sana obatin, gara-gara ulah lo juga kan" ujar Sinta yang menyadari arah pandang Kania.

THE BADGIRLS : DARKNESS WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang