Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa?" tanya laki-laki itu, namun Kania masih saja terdiam ditempatnya.
Namun beberapa detik kemudian dia berteriak dan berlari kearah laki-laki itu.
“KAKAK!!” teriaknya yang lalu berlari dan melompat kedalam pelukan laki-laki yang dia sebut kakak itu. Untung saja laki-laki itu siap siaga menghadapi serangan adiknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yah, dia adalah kakak satu-satunya Kania.
WILLIAM STEFAN MILLER.
“Hey! Hey! Calm down Princess! I’m here right now” ujar William sembari terkekeh geli.
“Kenapa kakak nggak bilang kalau kesini sih?” tanya Kania dengan ekspresi cemberut.
“Biar surprise aja” jawabnya dengan menatap wajah Kania, William lalu mencium kedua pipi lembut itu.
“Kakak kesini sendiri?” tanya Kania yang masih berada digendongan William.
“Hmm, Papa lagi sibuk. Mungkin nanti dia akan telfon kamu” jawab William dengan nada yang sedikit aneh, maklum bule.
Kania lalu menghela nafas dan memutar bola matannya.
"Whatever" ujar Kania acuh.
Hampir 1 tahun ini mereka tidak bertemu, karna kakaknya yang disibukan dengan pekerjaan dan study nya di Amerika.
Merekapun kembali berpelukan dengan erat “I miss you so bad, Bunny” ujar William sembari mencium pundak Kania.
“Me too” balas Kania.
Setelah beberapa detik menyalurkan kerinduan, akhirnya Kania turun dari gendongan kakaknya.
“Kania keatas dulu ya kak, Mau bersih-bersih. Kakak udah makan?” tanya Kania yang lalu dangguki william.
