"ingin kembali?"
Shuhua
Soojin***
Tung..
Sebuah notifikasi muncul di ponsel shuhua.
"Apakah sebuah pekerjaan datang padaku??"
Dengan antusias dia mengambil ponselnya. Hanya sekejap setelah melihat pesan singkat itu, pandangan shuhua memudar.
Bukan sebuah pekerjaan yang datang, tapi sebuah pesan singkat dari seseorang yang pernah singgah di hatinya.
Dengan berat dia menekan notif tersebut.
DM ins :
(Miyeon)
'Shuhua-ya, aku merindukanmu'Hatinya berat, kenangan masa lalunya secara seketika terlintas di otaknya. Moment saat mereka bersama dengan tawa yang tiada henti.
Suara pintu terbuka membuat shuhua kembali tersadar. Dia meletakkan ponselnya. Tidak berniat sekalipun membalas pesan itu. Segera dia memperbaiki sikapnya, sayangnya wanita yang datang dari luar tersebut menyadari gerakan kecil itu. Dia tau shuhua sedang menyembunyikan sesuatu. Tapi memilih untuk diam.
"Kau sudah pulang jin-ah?"
Dengan senyum lebarnya shuhua menyambut soojin yang kini menghampirinya, memeluknya erat, merasakan wangi yang selalu membuatnya tergila-gila.
"Apa yang kau lakukan?"
"Hanya menyibukkan diri, kau sudah makan?"
"Kita makan bersama" dengan senyum soojin berusaha menyembunyikan rasa penasarannya.
Entahlah insting wanita selalu kuat bukan?..
Berbeda dengan soojin, shuhua tampak lebih santai. Hal yang tadinya menggangu akan dia lupakan sejenak.
Dia akan memikirkannya nanti, apakah dia akan membalas pesan itu atau tidak. Dan dia berpikir nanti soojin harus tau soal ini.
Bukan hari ini, nanti.
___
Untukku kau adalah bunga yang bermekaran saat musim semi. Begitu bersinar, aku suka aroma mu. Kau membuat orang lain merasa bersemangat hanya dengan melihatmu.
Untukku yang lemah, dan kau yang selalu bersemangat akan semua hal yang kau inginkan.
Aku iri melihatmu selalu berjalan dengan senyum dan langkah yang lebar.
Memandangmu.. terkadang membuat jantungku sangat berdebar.
Rambutmu yang panjang. Membuatku selalu ingin menyentuhnya..
Miyeon unnie... Aku mencintaimu.
Untuk satu kali... Apa aku bisa menggapaimu?..
_____Shuhua perlahan membuka mata. Hari ini dia bermimpi aneh. Dia tidak mengingatnya, hanya merasa itu adalah mimpi yang aneh.
Dia berjalan perlahan, bersiap untuk pergi ke kantor, memulai kembali hari buruknya di sana.
