..Tek.. Tek ..
Suara sepatu yang beradu dengan lantai itu terus bergema di ruangan yang sunyi. Kali ini Karina sedang menunggu salah satu orang penting yang membuatnya khawatir.
Khawatir hanya karena berita bodoh yang menjerat salah satu dari mereka.
Dia tau rumor itu salah, dia tau itu tidaklah benar. Tapi hatinya tetap khawatir untuk hal yang sebenarnya memang tidak perlu.
Karina tidak ingin hal buruk terjadi terhadap membernya. Sudah terlalu banyak luka yang mereka terima. Dan kali ini, dia tidak ingin itu semakin melukai membernya. Gadisnya.
..kriiit...
Suara pintu yang terbuka membuat dia menoleh dengan cepat.
Kaki itu masuk tanpa beban, dengan senyum tipis yang menghiasi wajahnya. Dia menyapa.
"Jimin unnie, sudah menunggu lama?"
"Maaf aku harus ke toilet sebentar."
Karina hanya merespon dengan anggukan. Winter duduk dengan tenang di samping kursi yang Karina duduki.
"Jadi hal penting apa yang ingin unnie bicarakan." Tanya gadis manis dengan rambut pendek berwarna terang itu.
Karina menghela nafas berat. Berusaha mengontrol emosi ya yang mungkin sedang membara.
"Minjeong.."
Dengan satu panggilan itu, winter tahu, yang akan Karina bahas bukan persoalan sepele.
Di tatap mata yang tersirat kan kekhawatiran dan gelisah. Di genggamnya jemari yang sedari tadi meremas bagian atas celana panjangnya.
"Aku tahu unnie."
Saat mata mereka bertemu, Karina tidak perlu mengatakan bahwa dia sedang gelisah, winter akan tahu apa yang dia rasakan. Hal yang orang lain tidak akan bisa memahaminya.
"Kamu selalu membuat aku khawatir. Selalu membuat aku merasa cemas. Aku takut hal-hal seperti ini melukaimu dan member yang lain."
Kepalanya menunduk. Melihat sepatu mereka yang bergesek satu sama lain membuat hatinya sedikit hangat.
Winter bisa merasakan bagaimana Karina sebagai leader harus menanggung banyak beban jika salah satu dari mereka terlibat masalah. Dia tahu itu akan memberatkan banyak pihak.
Berawal dari rumor yang menyebutkan bahwa winter tengah berkencan karena dalam sebuah video, winter sering bermain ponsel.
Dengan keadaan mereka saat ini, banyak pihak yang khawatir dengan situasi mereka.
Di sisi lain, sikapnya yang memang dingin sulit untuk di hadapi. Alasan dia selalu menatap ponsel saat syuting hanya untuk menghilangkan bosan yang melanda. Tapi orang-orang mulai membuat rumor hanya karena ponsel dan itensitasnya yang terbilang kurang dalam mengirim pesan pada aplikasi yang dapat berinteraksi langsung dengan fans.
Meskipun rumor itu tidak berdasar, dia tahu Karina khawatir dan mencemaskan mereka. Dia memahami itu.
" Aku tahu, maafin aku. Untuk hal-hal yang mungkin terjadi di luar sana."
Dengan perlahan winter mengulurkan jemarinya. Mengangkat dagu Karina untuk menuntun mata itu berhadapan dengan matanya.
"Maaf karena bikin kondisinya seperti ini. Lain kali, aku akan berusaha sebaik mungkin. Untuk kita, bisa lebih baik ke depan."
" Aku juga bakal minta maaf sama Ning dan Gisel unnie, aku bakal usaha untuk perbaiki semua"
"Jadi tolong, Jimin jangan nangis"
Di usapnya tetesan air mata yang keluar dari mata indah gadisnya.
Karina yang tidak dapat lagi membendung tangisnya, menghambur ke pelukan winter.
Menumpahkan rasa sesak yang sejak tadi menyelimuti hatinya.
Dia berbisik lirih.. "aku sayang banget sama kamu, aku gak mau di tinggal sama kamu win."
"Iya maafin aku ya" dengan tangan yang masi menggenggam jemari kecil Karina, tangan lain berusaha membuat rasa nyaman dengan usapan lembut pada punggunya.
"Udah ya, sini liat"
Karina melepas pelukan itu, mendongak untuk bisa melihat wajah menenangkan gadis di depannya.
~chuuu~
"Aku juga sayang sama kamu, terima kasih untuk kasih sayang yang begitu banyak, yang kamu kasih ke aku. Punya kamu, adalah sebuah keberuntungan yang gak bisa aku ganti dengan hal apapun"
Dengan senyum tenangnya, winter kembali memeluk gadisnya. Mengusap punggungnya lembut. Memberikan rasa nyaman satu sama lain.
Mungkin mulai hari ini, dia akan lebih banyak belajar, dan membuat segalanya menjadi lebih mudah untuk mereka.
______
Gue tau mungkin ini terlihat berlebihan. Gue tau itu cuma rumor, tapi gue ttp sedih.
Jadi, gue sayang sama lu tong.
Maaf banyak typo dan ketidaksinkronan cerita yang mungkin terjadi. I hope u have a good day everyone