𝐌𝐞𝐞𝐭 𝐢𝐧 𝐏𝐚𝐫𝐢𝐬

474 100 21
                                    

𝒯𝒶𝓀𝓊𝓉 𝒿𝒶𝓉𝓊𝒽 𝒸𝒾𝓃𝓉𝒶
.
.
.

Sejujurnya Sohyun sudah ingin kabur dari hadapan Taehyung saat itu juga. Tapi mendengar leluconnya Sohyun jadi urung dan malah ingin mendengar lebih banyak lagi. Sekiranya apa lagi yang akan pria itu tagih atas menghilangnya dirinya selama ini.

Apa katanya? Pencuri? Sohyun bahkan merasa sudah tak membawa apa-apa lagi saat ia memutuskan mengasingkan diri ketempat ini. Lalu sekarang pria itu menagih apa padanya? Sohyun tampaknya perlu memastikan lagi.

"Hati?" Sohyun sedikitnya tersenyum disana namun tetap ia coba samarkan. "Kau bercanda?"

"Tidak mau mengembalikan? Berarti kau ingin aku selalu datang kesini setiap hari." tantang Taehyung dengan so' mengancam itu.

Sohyun diam, wajahnya kembali berubah masam. Sungguh kedatangan Taehyung hari ini benar-benar mengganggu.

"Aku tidak membawa apapun darimu! Dan jangan pernah datang lagi kesini!" kata Sohyun seraya berjalan melewati Taehyung disana.

Sebenarnya Sohyun cukup berdebar kala ia harus kembali berhadapan dengan pria itu, lagi secara tiba-tiba begini. Alasan kuatnya tentu itu kembali mengingatkannya pada kejadian waktu itu, walaupun disini Taehyung tidaklah bersalah.

Sohyun tahu itu, jadi selama ini untuk apa dia menghindari Taehyung?

"Kau sungguh gadis jahat."

Sohyun mematung.

"Setidaknya waktu itu jangan berbagi sakit denganku jika pada akhirnya aku pun akan kau tinggalkan seperti ini." Taehyung masihlah berusaha mengeluarkan segalanya pada Sohyun. Keluh kesahnya, lelahnya menanti, sabarnya, hingga pengharapan jika suatu hari nanti Sohyun akan melihat kearahnya.

Walau kenyataannya Sohyun sama sekali tetap tidak menginginkan kehadirannya.

"Setidaknya balas aku dengan rasa kasihan jika memang kau merasa semua cintamu itu sudah tidak ada lagi untukku."

Sohyun masih belum bergeming membelakangi sosok Taehyung. Yang Sohyun tebak, pasti sangatlah terluka karenanya.

"Ku biarkan kau bersandar waktu itu padaku agar setidaknya kau tidak mencari orang lain. Kau memelukku waktu itu, tidakkah kau sadar hatiku telah kau ambil separuh?"

"Bisakah, kau beri aku kesempatan, Sohyun?"

Kini Sohyun berbalik, dia tatap sosok tinggi tegap itu dengan sorot manik yang tak bisa ditebak. "Kau sungguh banyak bicara. Aku bahkan tidak memintamu untuk menungguku," lalu entah dari mana asalnya manik mata Sohyun seperti mulai merembang.

Tak ingin Taehyung melihat matanya yang mulai berkaca-kaca. Sohyun pada akhirnya memilih membuang muka. "Kau orang baik. Kau bisa dapatkan gadis yang lebih baik dariku. Cari bahagiamu."

Sohyun selesai, sekilas pandangan mereka bertemu namun tak lama sebab Sohyun langsung berlalu dari sana meninggalkan Taehyung dengan segala cintanya.

"Baiklah .. Jika itu maumu." gumam Taehyung dalam kesendirian.

Lalu Taehyung tampak mengambil sesuatu dari dalam saku celananya. Berjalan menaikki tangga rumah milik Sohyun, Taehyung meletakkan sebuah kotak beludru berwarna bitu itu didepan pintu tepat ditangga paling atas.

Setelah itu Taehyung pun pergi.

...






Dua tahun berlalu, tak terasa waktu sudah meninggalkannya jauh. Terlalu jauh bahkan sampai Sohyun sudah merasa lebih baik. Begitu banyak hal yang ia lewati, sudah banyak pula tempat ia singgahi tanpa cinta disisinya, hanya ia sendiri dengan hati yang masih ia coba tata kembali.

𝐀𝐟𝐫𝐚𝐢𝐝 𝐭𝐨 𝐟𝐚𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang