𝐏𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐚𝐦-𝐝𝐢𝐚𝐦

573 105 26
                                    

𝒯𝒶𝓀𝓊𝓉 𝒿𝒶𝓉𝓊𝒽 𝒸𝒾𝓃𝓉𝒶
.
.
.

Sohyun membiarkan dirinya menangis cukup lama dalam dekapan calon suaminya Kim Taehyung. Bukan senang, Sohyun hanya sudah merasa lelah dengan segala emosi yang hanya ia pendam sendirian.

Bersandar pada bahu lebar Taehyung nyatanya tak terlalu buruk, Sohyun bahkan mulai berhenti dari tangisnya dan setelah itu hanya sunyi yang menemani keduanya didalam sana.

Senyum terbit di bibir Taehyung kala dirinya mengingat betapa Sohyun sangatlah lucu hari ini. Dari mulai bersikap biasa saja, Taehyung bahkan masih merasa Sohyun sengaja mengabaikan kehadirannya, sampai Sohyun yang mulai marah-marah dan meneriaki dirinya hanya karena Taehyung begitu menyepelekan hubungan dirinya dengan Jungkook yang mempunyai dua pengertian. Berhakhir menurut keluarga, dan masih belum berakhir menurut dirinya dan juga Jungkook.

Sungguh Taehyung begitu merasakan betapa naik turunnya emosi gadis itu. Apalagi saat berhadapan dengan dirinya. Tapi seinyanya Taehyung memahami, Sohyun memang masihlah belum mengenal dirinya. Taehyung jelas merasa tadi dia hanya berusaha berbicara apa adanya. Tapi Taehyung juga tak menampik dirinya sedikit lancang sebab bagaimana pun ini masih lah hal sensitif untuk Sohyun sendiri.

"Sohyun?" panggil Taehyung lembut. Tapi tak ada sahutan dari gadis itu, hanya saja Taehyung mulai merasa gadis itu sudah lebih baik. Terdengar dari pernafasannya yang mulai teratur dan seolah sangat menenangkan.

"Kau masih marah?" tanya Taehyung yang masih didiami. Hingga Taehyung menarik nafas dalam. "Maafkan aku, aku hanya mencoba mengatakan dengan apa adanya." pungkas Taehyung, jujur hal itu juga yang sejak tadi mengganjal dihatinya. Taehyung bukanlah pria yang tidak peka jika Sohyun teramat kesal padanya atas perkataannya tadi.

Namun, lagi Sohyun masih mendiaminya. Hingga Taehyung merasakan tangan Sohyun yang sempat mencengkram dipinggangnya mulai mengendur. Terbesit dugaan apa mungkin gadis dalam dekapannya itu tertidur?

Hingga Taehyung benar-benar memastikan barulah pria itu terkekeh. Bagaimana bisa? Iya bagaimana mungkin Sohyun bisa terlelap dalam posisi berdiri seperti ini. Ajaib memang.

"Apa sebegitu nyamannya pundakku untukmu, hm?" pria itu bergumam sendirian dengan tawa ringan yang tak pernah lepas dari wajahnya.

Satu kecupan Taehyung bubuhkan dipelipis Sohyun. Disana Sohyun sedikit melenguh namun tampak tak terganggu. Mata itu masih terpejam dengan nyamannya. Berangsur bibir pria itu turun hingga ketelinga Sohyun, seolah tengah berbisik sesuatu.

"Aku takan menyerah begitu saja, kau tahu Sohyun."

...

Taehyung kedapatan berpapasan dengan calon Ibu mertuanya aka Kim Sora saat tengah menuruni tangga rumah itu. Disana calon Ibu mertuanya itu sudah memasang senyum paling ramah padanya.

Taehyung membungkuk sopan kala dia sampai dihadapan Sora. "Sohyun tidur, jadi Taehyung pamit pulang sekarang Ibu."

"Ah, Sohyun tampak kurang enak badan belakangan ini. Maaf yah.." ujar Ibunda Sohyun penuh penyesalan. Jujur Suami dan dirinya masihlah menyimpan rasa tak enak hati atas kejadian seminggu yang lalu walau kendati keluarga Taehyung dapat memaklumi itu. Karena sudah jelas, ini hanyalah kesalah fahaman dimana putra keluarga Jeon dan Sohyunlah yang tak ingin menerima kenyataan yang sudah jelas ditetapkan.

"Jangan meminta maaf, itu terdengar keterlaluan. Tidak ada yang ingin sakit, termasuk Sohyun. Lagi, tadi kami juga sempat berbincang cukup lama. Sohyun pasti lelah, dia masih butuh banyak istirahat." kata Taehyung penuh pengertian. Tak ingin membuat calon Ibu mertuanya itu sedih atau merasa tidak nyaman padanya.

𝐀𝐟𝐫𝐚𝐢𝐝 𝐭𝐨 𝐟𝐚𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang