𝐌𝐞𝐧𝐮𝐣𝐮 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡𝐚𝐧 (𝐞𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠)

717 90 12
                                    

𝒯𝒶𝓀𝓊𝓉 𝒿𝒶𝓉𝓊𝒽 𝒸𝒾𝓃𝓉𝒶
.
.
.

Sohyun menatap kearah jendela dimana hujan terus mengguyur Paris seharian ini. Dingin, sendiri membuat fikirannya berlalu lalang jauh menembus waktu yang telah lalu. Dia manusia biasa, sulitnya melupakan karena cinta yang ia pupuk terlalu besar tetap selalu terselip harapan ini akan segera usai.

Hujan akan mereda bersama hadirnya pelangi menghiasi langit biru diatas sana. Pengharapannya hanya satu, semuanya berakhir bahagia.

Hari ini Taehyung belumlah pulang, katanya dia sedikit mempersiapkan untuk pernikahannya besok lusa. Begitulah Taehyung, tak pernah membebani Sohyun. Selama itu masih bisa ia tangani sendiri, Sohyun cukup memberinya masukan sedikit dari jauh. Setelah itu selesai.

Sebuah pesan masuk.

From : Jung Hoesok
Setelah mendengar kabar pernikahanmu akan dilangsungkan besok lusa, dia tak bisa dihubungi.|

Tolong katakan sesuatu. Bicara padanya langsung, dia benar-benar seperti akan gila!|

Maafkan aku, aku benar-benar bingung. |

Sederet pesan beruntun datang satu persatu. Sohyun tahu sesulit apa posisi Hoesok saat ini.

Maafkan aku juga..

"Sedang apa?" sebuah tangan melingkar apik di pinggang ramping Sohyun, pelakunya siapa lagi jika bukan Kim Taehyung si calon suami.

"Aku memanggil beberapa kali, siapa yang sedang kau hubungi? Nampaknya begitu serius?"

Sohyun ingin menangis rasanya. Berbaliklah Sohyun lalu mendekap Taehyung begitu erat.

"Aku akan selalu mencintaimu, aku janji."

Perlahan suara tangis terdengar menghiasi setiap sudut ruangan itu. "Jika orang bilang kesempatan tidak akan datang dua kali. Maka bagiku untuk dicintai olehmu akan aku berikan kesempatan itu berkali-kali. Karena aku lebih mencintaimu."

Taehyung balas merengkuh sang kekasih begitu erat. "Jangan menangis. Kau bisa berbagi denganku. Aku sanggup mendengarkannya sekali pun itu tentang hatimu yang sesungguhnya. Aku terima itu semua, tolong jadikan aku satu-satunya teman hidupmu, Sohyun."

Sohyun mengangguk, memang terkadang dalam sebuah hubungan akan ada kala dimana hubungan itu berada diambang sebuah kejelasan. Seolah cinta mereka patut kembali dipertanyakan. Tapi itu wajar, dengan begitu mereka akan lebih saling memahami.

"Aku ingin dia juga bahagia.. Hiks," Sohyun mulai mengungkapkan satu persatu hal yang selalu membuatnya sesak selama ini. "Aku menyayanginya sangat, maka dari itu aku merelakannya."

Taehyung mengangguk, dia tahu dia faham dia mengerti. "Seperti dirimu, saat dia telah benar-benar siap. Dia akan bahagia."

Haruskah Sohyun bersyukur saat ini? Hadirnya Taehyung adalah obat untuknya. Sohyun menyesal sempat mengutuk kehadiran pria itu dalam hidupnya. Sekarang Sohyun justru menyadari dia adalah perempuan paling beruntung yang bisa mendapatkan Taehyung.

Pria tersabar yang selalu mampu membuatnya tenang. Bagaikan pelangi yang mewarnai harinya, bulan yang menerangi malamnya. Taehyung adalah cintanya, segalanya.

Kini Sohyun takan takut lagi, dia siap. Dia siap jatuh cinta setiap hari pada pria itu aka Kim Taehyung.

...

Memang benar semua akan bahagia saat kita benar-benar telah siap menerima keadaan yang ada. Dihadapan dua keluarga besar Kim, dihadapan pendeta dan Tuhan. Sohyun berjanji akan mencintai pria dihadapannya, menemaninya disaat suka maupun duka.

𝐀𝐟𝐫𝐚𝐢𝐝 𝐭𝐨 𝐟𝐚𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang