𝐁𝐮𝐝𝐚𝐤 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚

609 98 23
                                    

𝒯𝒶𝓀𝓊𝓉 𝒿𝒶𝓉𝓊𝒽 𝒸𝒾𝓃𝓉𝒶
.
.
.

Semenjak keduanya menjalin hubungan, Sohyun tiba-tiba saja menjadi gadis rumahan. Betah sekali diam diapartement, apalagi jika sudah ditemani Taehyung. Sehari semalam sepertinya mereka sanggup diam, asalkan mereka tetap sama-sama.

Memang, cinta itu benar-benar mampu membuat orang mabuk kepayang. Istilah anak jaman sekarang itu bucin begitu.

Baik Taehyung maupun Sohyun tak ada bedanya 'ko. Sama-sama suka dekat-dekat, sama-sama suka menghabiskan waktu bersama dan sama-sama pencemburu dan lain sebagainya. Walaupun, sebenarnya Taehyung lah yang sedikit posesif disini. Tapi Sohyun juga kadang tak jauh beda.

Sudah dikatakan mereka sama.

"Mau kemana? Buru-buru sekali?" tanya Soekjin melihat gerak-gerik adiknya yang tampak terburu-buru.

Memang sekarang mereka tinggal berempat dihunian itu. Dan perlu diketahui, apartemen ini memang milik Soekjin. Tapi memang karena masih perlu mengurus kepentingan di Korea, jadilah waktu itu Taehyung yang diutus menggantikan dirinya. Sekalian juga minta agar untuk sementara menjaga anak dan istrinya.

Jadi jika ingin marah, marahlah pada Soekjin, karena dia pun kesalahfahaman antra dirinya dan Sohyun terjadi. Walaupun sudah berlalu tapi tetap saja selalu ingat, terkadang sih.

"Aku mau menginap lagi ditempat Sohyun." kata Taehyung dengan enteng. Sudah mulai berani menginap sih memang akhir-akhir ini.

"Ya, mulutmu ringan sekali. Tidak ingat, kau bahkan pulang hanya untuk menumpang makan disini."

Taehyung tampak acuh, tidak mau banyak bicara jika sedang berhadapan dengan makanan. Tidak baik, nanti bisa tersedak. Kan tidak etis, sudah tampan begini malah tersedak.

"Heh! Dengar tidak? Kau bahkan habis menginap dirumahnya kemarin malam."

Taehyung menghentikan kunyahannya lalu menatap sang Kakak. "Memang kenapa? Dia kekasihku."

"Nikahi dulu bodoh! Lalu setelah itu kau bebas melakukan apapun. Sesukamu!" kata Soekjin lagi kian emosi.

Jaera yang tengah sibuk menyuapi Chaera pun hanya mampu menggeleng pasrah. Pasrah jika kakak beradik itu disatukan, maka beginilah. Seketika lupa jika tempat yang mereka huni itu tempat manusia, bukan kebun binatang dimana binatangnya bebas berkoar-koar.

"Lebih baik cepat selesaikan makannya. Setelah itu tinggalkan kakakmu itu. Kalian berisik sekali sungguh." teriak Jaera dari ruang tengah.

Taehyung memutar matanya malas. Taehyung juga akan diam jika kakaknya itu tidak cerewet padanya. Lagi menyebalkan sekali.

"Tuh dengar. Kak Jae sampai muak denganmu. Dari pada ikut campur urusanku, lebih baik urus diri Kakak sendiri."

Taehyung bangkit dan berlalu pergi meninggalkan Soekjin yang lagaknya sudah siap melemparinya dengan sendok sup.

Sempat melambai pada Chaera, Taehyung pun sempat berpamitan pada iparnya itu. "Aku pergi. Chaera, paman pergi ya .."

"Iya pergi sana, dan jangan kembali!"

Taehyung bicara pada keponakan dan Iparnya tapi yang menyahut justru yang masih berada didalam dapur. Mana nadanya seperti mengajak berkelahi lagi. Sialan memang.

...

Sohyun yang tengah asik merebahkan diri diatas sofa sambil membaca buku langsung bangkit kala Taehyung datang.

Senyum keduanya merekah, bahkan saking cerahnya, matahari diluarsana mungkin akan kalah.

"Sudah makan?" tanyanya sambil ikut duduk bergabung dengan Sohyun.

𝐀𝐟𝐫𝐚𝐢𝐝 𝐭𝐨 𝐟𝐚𝐥𝐥 𝐢𝐧 𝐥𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang