"Dok bagaimana keadaan adik saya" ucap bimo
"Kaila kembali mengalami kritis " ucap dokter ilham
Vito yang berada disamping bimo, ambrukkk dilantai rasanya lutut vito sangat lemah sekali untuk berdiri ia menangis diselang duduknya dilantai
"Vito ya allah kamu kenapa" ucap hana menghampiri vito yang sedang terduduk menangis
"Bagaimana kaila bisa kritis dok" ucap bimo
"Bp tenang saja kami sudah berikan penanganan yang terbaik untuk pasien, pasien kritis karna benturan keras dikepalanya belum stabil pa" ucap dokter ilham
"Kalo begitu terimakasih dok"
"Sama sama pa, permisi"
Bimo menghampiri vito yang masih setia dengan duduknya, dengan terus menangis senggukan
"Tooo lo jangan kaya gini to" ucap bimo memberi semangat
"Gua gak mau bang kehilangan kaila, hikss" ucap vito dengan samar
"Loh kok anak cowo papah nangis, mana vito yang jenius vito yang anti nangis, anti baper" ucap mario
"Papah gak pernah ngerasain gimana rasanya jadi vito, takut kehilangan putri impiannya pah" ucap vito
"Yasudah kamu duduk dulu, tenangkan diri kamu" ucap hana dengan membantu vito untuk duduk dikursi tunggu
"Kalo gitu om tante saya mau memberi kabar ini kepada papah dan mamah" ucap bimo lalu dibalas anggukan oleh mario dan hana
"Mah vito mau masuk kedalam, mau jagain kaila" ucapnya lalu berjalan sempoyongan dengan lutut yang lemas
Bimo menelpon kepada helena dan aditya bahwa kaila kembali mengalami kritis
Dilain tempat, helena dan aditya beserta juli baru sampao didepan rumahnya, hendak membereskan pakaian dan keperluan kaila dirumah sakit
Bimi menelpon helena namun ponsel helena tidak aktif, ia beralih ke aditya, aditya sama ponsel miliknya tidak aktif, untung sajah bimo mempunyai nomor juli secara diam, jadi ia gampang untuk menghubungi juli
Saat juli hendak melangkahkan kakinya bersama kedua orang tua kaila menuju pintu utama namun dihentikan oleh suara ponselnya
+6283881**** is calling
"Ini nomor siapa, kok gua gak kenal" ucap juli lalu hendak mengangkat telpon tersebut
"Hallo ini siapa"
"Hallo juli, ini gua bimo, tolong kasih tau ke mamah sama papah kaila kritis lagi tolong kasih taunya secara pelan pelan"
"Eh bang bimo, iya ba..." saat kaila hendak melanjutkan ucapannya namun panggilan diputuskan secara sepihak oleh bimo
Tut...
"Masyaallah, sabar ya" ucap juli mengelus dada, namun ada rasa senang karna bimo menyimpan nomor ponsel, senyuman tersebut pudar saat ia kembali memikirkan keadaan kaila
Lalu juli berjalan menghampiri helena dan aditya hendak memberi tahu keadaan kaila
"Om tante" ucap juli
"Kenapa jul"tanya helena
" kaila tan, kaila kritis lagi tante" ucap juli sedih
"Apaaaah...papah cepetan beresin keperluannya, kaila kritis lagi"teriak helena lalu berlari keluar rumah
Aditya yang mendengar itu seakan akan ditusuk pisau namun tidak ada darah yang keluar
Helena, aditya dan juli bergegas menuju rumah sakit kembali dengan secara terburu buru

KAMU SEDANG MEMBACA
My Jenius Husband
Fiksi RemajaFollow dulu sebelum membaca ! Warning 18+ keatas, bocil jangan baca ! Mana ada seseorang yang mengetahui takdir tuhan Kisah antara mikaila claresta dan gilang alvito dipertemukan secara kasar oleh Allah Semoga kalian suka Aku edit nama dan covernya