HOPE NOT

3.8K 274 19
                                    

Jungkook Lisa

••

Tempatnya sederhana, pada malam yang tepat. orang-orang berdatangan, duduk dan meminum coffe mereka. Orang-orang duduk di meja yang bertebaran di sekitar tempat dan mengobrol dengan nyaman.

Di konter, lalisa bisa dapat melihat seseorang wanita datang, dia cantik. Rambutnya pirang, tinggi, manis dengan penampilan muda yang elegan.

Lisa menghirup asap yang keluar dari cangkir kecil berisikan cairan hitam yang pekat, membawanya mendekati bibirnya dan merasakan lidahnya semakin hangat saat menyentuh kopinya.

Dia memikirkan beberapa rencananya gagal dalam 5-jam terakhir ini, sejujurnya dia memiliki daftar untuk di lakukan, tetapi sekelompok orang-orang bodoh itu tidak membiarkannya bernafas dengan mudah di luar.

Dia meraih ponselnya yang berada di atas meja, melihat betapa malamnya saat ini, 10:23. Seharusnya jika dia bisa, Lisa sudah berada bersama teman-temannya di venue.

Tetapi sekali lagi mereka datang, meminta Lisa untuk kembali atau jika dia menolak, maka mereka tidak segan-segan membawa Lisa pergi.

Saat dirinya memilih menyesap kembali kopinya, rasanya lebih kuat, rasanya berbeda saat dia minum di Jeju, karena satu ini lebih pahit.

"Ah, aku merindukan mu chu~"

Saat dia menghela nafas, menjatuhkan wajahnya di atas meja, seseorang datang membuka pintu dengan keras.

Mereka berkelompok, mengunakan jas. Beberapa orang disana memiliki tinggi tubuh yang berbeda. Menurut Lisa, yang tinggi lebih agresif dari yang lain.

Melihat mereka berpencar, lalisa segera menjatuhkan beberapa lembar uang. Merapihkan barangnya lalu segera melangkah pergi kedalam kamar mandi.

Seharusnya malam ini dia bisa bebas, tetapi pria tua itu tidak membiarkannya dirinya bersenang-senang di luar.

Inti dari malam ini, adalah lalisa harus segera bebas 10 langkah dari kelompok menjijikan itu. Saat dirinya melihat bahwa mereka menyibukan diri dengan menghancurkan meja-meja disana.

Lisa segera melangkah pergi dari pintu darurat sebelum mereka tahu, tetapi seharusnya Lisa sadar bahwa orang-orang itu jenius. Salah satu dari mereka menyebut namanya dan beralih mengejarnya.

"Heol! Apa mereka tidak lelah?!"

Melihat kearah belakang, mereka berlari seolah mereka profesional, mereka tidak tersengal sementara Lisa mulai merasa sesak.

"Ma'am!"

Pria gendut berteriak sementara Lisa mulai melepaskan sepatu high heels miliknya untuk mencelakai mereka lalu memangil taxi dan pergi.

"Ma'am!"

Setidaknya mereka berhenti saat Lisa masuk kedalam, udaranya lebih sejuk sementara Lisa membiarkan pundaknya terjatuh dengan tenang.

"Bawa aku ke imperium"

"Baik nona"

Orang-orang berjalan secara acak di pinggir jalan, sebagian dari mereka tertawa karena merasa bahagia sementara untuk beberapa orang mengalami stress berat dalam hidupnya.

Saat menghabiskan berjam-jam di hotel, dia pikir ini malam yang tepat untuk berjalan-jalan, dia memiliki beberapa daftar untuk di lakukan, termasuk minum.

Beruntungnya bagi beberapa orang memiliki teman, bermain sex gila, namun untungnya dia tidak maniac dalam hypersex.

Sudah sangat malam saat taxi menurunkan dirinya, setelah memberi beberapa uang si blonde melangkah masuk kedalam sebelum angin datang menusuk kulitnya.

BLANK SPACE [lizkook Oneshot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang