24

234 32 20
                                    


Jungsoo terbangun karena suara alarm yang berasal dari ponselnya. Dia mengerjapkan matanya perlahan untuk mengumpulkan kesadarannya. Langit Seoul masih gelap. Beberapa kali Jungsoo mendengar suara derit jendelanya. Sepertinya pagi ini angin bertiup lebih kencang. Dia lalu berusaha mengangkat lengannya yang semalam dijadikan bantal oleh Gya.


"Eeunnggg...." Jungsoo menghentikan gerakannya karena suara erangan Gya. Dia tidak mau Gya terbangun. Semalam mereka tidur cukup larut. Setelah yakin bahwa Gya kembali terlelap, Jungsoo kembali bergerak memindahkan kepala Gya ke atas bantal lalu meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Jam setengah enam pagi. Dia harus segera bangun dan bersiap-siap. Hari ini kegiatannya cukup padat.


Jungsoo mematikan alarm ponselnya, meletakkan kembali benda itu di atas nakas lalu melakukan peregangan ringan. Usia memang tidak bisa berbohong. Meskipun Jungsoo selalu menjaga asupan makanannya, berolahraga teratur, tapi tetap saja setiap bangun pagi badannya akan terasa sedikit kaku.


"Jungsoo-ya..." suara serak Gya membuat Jungsoo yang hendak menyibakkan selimut dan bangun dari tempat tidur jadi berhenti. Dia menoleh ke belakang dan menemukan Gya memandangnya dengan pandangan sayu.


Waktu mereka masih tinggal bersama di dorm dulu, Heechul pernah bilang kalau kecantikan alami wanita bisa terlihat saat dia baru bangun tidur. Waktu itu Jungsoo tidak percaya dan malah balik mengejek Heechul. Tapi, setelah berbagi tempat tidur dengan Gya, Jungsoo setuju dengan perkataan Heechul dulu. Bukan berarti Gya tidak cantik setelah mandi dan memoles sedikit riasan di wajahnya. Gya selalu terlihat cantik di mata Jungsoo. Hanya saja, menurut Jungsoo, dia akan membayar berapapun untuk dapat melihat Gya terbangun di sisinya.


"Ini masih pagi, sayang.... Tidur lagi ya..." bujuk Jungsoo.


"Kamu mau kemana ?" tanya Gya masih dengan suara seraknya.


"Aku harus melihat kondisi Yesung. Jam delapan nanti terapi pertamanya. Aku sudah berjanji akan menemaninya."


"Nggak boleh... Nggak boleh pergi..." rajuk Gya. Jungsoo kembali merebahkan tubuhnya menyamping agar bisa melihat wajah Gya. Dia mengulurkan tangannya untuk mengusap pipi Gya lembut.


"Nanti aku terlambat Gya...."


"Nggak mau... nggak boleh pergi..." Gya mulai merengek.


"Jangan begitu..."


"Pokoknya enggak boleh....peluk aku aja..."


"Gya...."


"Maunya dipeluuukkkk...." paksa Gya. Kali ini dia menjulurkan kedua tangannya. Mirip dengan tingkah keponakan Kyuhyun bila minta digendong.


Jungsoo menghela napas panjang lalu kembali menarik Gya ke dalam pelukannya. Sebenarnya, bukan hanya wajah alami Gya yang membuat Jungsoo mau memberikan apapun demi melihat Gya terbangun di sisinya. Tetapi juga karena Gya akan bertingkah layaknya anak manja jika Jungsoo harus pergi. Terutama setelah malam yang cukup melelahkan yang mereka lewati semalam.


Jungsoo menepuk-nepuk pundak Gya lembut. Napas Gya kembali terdengar teratur tanda bahwa dia sudah kembali ke alam mimpi.


Satu jam lagi, batin Jungsoo. Dia akan menghabiskan waktu satu jam lagi sambil memeluk Gya sebelum dia harus bangun dan melanjutkan kegiatannya.







Ketika Jungsoo tiba di ruang rawat Yesung, sudah ada Heechul dan Ryeowook di sana. Di leher Yesung sudah terpasang penyangga yang akan mencegah lehernya agar tidak cedera lebih parah lagi.


Broken Angel (Super Cake Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang