10

250 31 31
                                    


Jungsoo meletakkan tas bawaanya ke atas kasur dan merebahkan kepalanya di sana. Demi mendapatkan hari libur yang damai, dia harus menyelesaikan jadwal kegiatan yang seperti medan perang. Semua pengorbanannya akan terasa sepadan seandainya Gya ada bersamanya.


Teringat akan kekasihnya yang akan kembali dari tugas luar kotanya, Jungsoo segera mengambil ponselnya yang sejak tadi dia simpan di dalam tas. Jadwal hari ini begitu padat sampai-sampai dia tidak sempat membuka ponselnya setelah dijemput oleh manajernya pagi tadi.


Senyumnya langsung mengembang ketika ada satu notifikasi pesan dari Gya untuknya. Baru saja Jungsoo hendak menekan ikon pesan untuk membaca pesan Gya, kenop pintunya diputar dari luar dan tiba-tiba Jungsoo diterjang oleh sebuah benda lembut berbulu warna putih.


Bukan benda putih.


Yang tadi menerjangnya secara brutal adalah Shimkoong, anjing maltese warna putih kesayangannya. Anjing yang sama yang menggigit tangan Gya di basement gedung tempat Jungsoo menitipkan Shimkoong saat dia melaksanakan jadwal di luar kota.



" Koongie.... bagaimana kabarmu ??? Merindukan Appa heumm???". Shimkoong terus mengendus wajah Jungsoo sampai-sampai Jungsoo terkikik geli. Dia lalu meraih Shimkoong ke pelukannya dan balas menggelitiki leher Shimkoong.


" Dia benar-benar rindu padamu sepertinya..." suara wanita muda membuat Jungsoo menghentikan waktu melepas rindunya dengan Shimkoong dan mendongak ke arah wanita muda yang saat ini sedang bersandar di ambang pintu kamar Jungsoo sambil bersedekap.


" Benarkah ??? Kau benar-benar rindu pada Appa ??" Jungsoo balik bertanya pada Shimkoong dengan menggunakan nada suara seperti anak kecil. Shimkoong menggonggong seolah-olah mengerti apa yang diucapkan oleh Jungsoo. Membuat Jungsoo kembali tergelak. Wanita muda yang tadi bersender di ambang pintu mendengus pelan lalu melangkah maju dan mendudukkan dirinya di samping Jungsoo.


" Kalau kalian saling merindukan seperti ini,kenapa kau tidak membawa Koongie pulang saja... Akhir-akhir ini dia lebih banyak bersama dengan Eomma dan aku dibandingkan denganmu..." ujar wanita itu.


" Nuna... kan aku sudah pernah cerita..." timpal Jungsoo tanpa mengalihkan pandangannya dari Shimkoong.


Park In Young, wanita muda yang duduk di samping Jungsoo, kakak perempuan Leeteuk mendengus pelan saat mengingat awal mula Shimkoong lebih sering dititipkan oleh Jungsoo pada Eomma atau pada dirinya. Adik nya itu mengatakan bahwa Shimkoong tidak sengaja menggigit tangan salah satu penghuni apartement. Jadi demi kenyamanan bersama, Jungsoo memilih untuk menitipkan Shimkoong padanya atau pada Eommanya setiap kali Jungsoo harus bekerja.


Dia tidak keberatan sebenarnya. Jungsoo sudah bekerja keras untuk keluarga mereka. Merawat Shimkoong hanyalah sedikit bantuan yang bisa In Young berikan untuk membantu adiknya itu. Sejak debut sebagai anggota Super Junior, Jungsoo sudah mengambil alih peran sebagai kepala keluarga Park. Padahal seharusnya peran itu dilakukan oleh In Young sebagai anak pertama.


" Baiklah... Aku tinggalkan kalian berdua... Dasar kau Koongie... Begitu ada Appamu, kau langsung lupa padaku... Awas saja nanti... Aku kurangi jatah snackmu minggu ini..." In Young pura-pura mengomel pada Koongie.


" Yaakkk Nuna !!! Jangan bicara begitu !!! Kau menyakiti hatinya...." cebik Jungsoo sambil menutupi kedua telinga Shimkoong. Seolah-olah anjing itu benar-benar bisa mendengarkan semua omelan In Young barusan. In Young hanya mencibir. Dia mengusak bulu di kepala Shimkoong kemudian berjalan keluar dari kamar Jungsoo.


" Mianhae Koongie-ya... Appa terpaksa harus menitipkanmu pada Imo yang pelit itu... Kau sih menggigit calon Eommamu... Jadinya Appa harus mengungsikanmu sebentar... Daripada Appa tidak bisa mendapatkan hati Eommamu... Appa akan benar-benar memotong jatah snack mu selama setahun...." bisik Jungsoo. Dan Shimkoong, seperti mengerti bahwa Jungsoo sedang memarahinya, hanya bisa menatap wajah Jungsoo pasrah.







Broken Angel (Super Cake Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang