Lagi-lagi kamu why?

16 2 0
                                    

Beberapa hari terakhir aku lebih sering membicarakanmu lewat kata, tak mengira seketika kau menjadi candu seakan setiap diksimu menyihir aku. Terhatur rasa hormat dan terimakasih sudah hadir di waktu yang tepat saat aku membutuhkan seseorang kau hadir dengan cara berbeda, membuat tinta yang lama tak digunakan kini bersedia menari-menari cantik di lembaran kertas usang.

Mungkin,kau berfikir aku sudah kehilangan waras. Ya, ku kira begitu semua diluar nalar, ajaib. Aku tak mengenalmu begitu juga denganmu yang tak mengenal aku namun tanpa sengaja nyamanku bersemayam pada setiap bait kata-kata mu.

"Aku harus apa?"

"Harus bagaimana? "

Aku takut membuatmu terganggu akan sikap berlebihan ku.

"Kau pasti bosan bukan? "

Selalu mendapat notifikasi dariku. Maaf tak ada niat mengganggu waktu istirahatmu. Aku benar-benar tenggelam pada kata-kata yang memuja keindahan. Tolong beritahu aku.

"Apakan harus aku berhenti menyukai setiap diksimu? "

"Ataukah aku tetap bertahan meski  kau tak suka?  tapi, untuk apa bertahan?

"Hanya menabung luka, sekarang atau nanti tetap sama kan? " .

Perasaanmu takkan berubah untukku. Namun,jika kamu mengizinkan untuk setiap diksi yang kau ciptakan ku ramukan dengan diksiku sehingga melahirkan berjuta puisi . Sungguh menjadi sebuah kado terindah dalam hidupku yang ku terima di bulan cinta ini.

Logika berkata:

"Kau ini kenapa dia tak suka padamu,sudahlah ?"

"Jangan kau terlalu berharap pada sesuatu yang membuat rasamu lenyap"

"Bangun woii mimpi kau terlalu lama "

Sudahlah, malam telah tiba. Istirahatlah lagi nggak kena serangan amnesia dadakan kan? cukup tahu bulat saja yang digoreng dadakan perasaanmu jangan,karena besok masih harus pura-pura bahagia kembali memanipulasi tawa. Tidurlah drama juga butuh tenaga.

Selamat malam .


-Ali rifky -
-Yuli srirahayu -

cerita februari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang