Aku ingin hidup tanpa lelah dan lelah. Mari kita dicintai mencintai tanpa keraguan dalam diri kita,dan mari kita bebas saat bersama. Biarkan orang saling mengenal cukup untuk berkata.
"Aku tau mengapa kamu melakukannya jangan sia-siakan indahnya hidup percaya diri dihatimu." Hi malamku.
"Kamu harus segera mengerti aku,karena aku bukan buku,karena tidak ada yang bisa membacaku setelah mati,aku wajib di pahami selagi aku masih hidup,aku bukan gambar Van Gogh,kamu tidak bisa memasukkan aku ke dalam museum setelah aku mati".
Aku sudah mulai lupa,pada angka ke berapa aku menunggumu?
Aku pun tak ingat lagi,entah tulisanku berapa banyak yang menceritakan tentangmu,tak apakah jika tentang kau melulu? Iya. Tulisanku ini untukmu.
Untuk seseorang yang memiliki tatapan yang meneruhkan hati. Seseorang yang hebat dan istimewa,seseorang yang ku kagumi dari kejauhan ,seseorang yang kulangitkan namanya.
Kemarin,saat kita begitu dekat,saat kau duduk tepat dibelakangku,aku hanya mampu terduduk diam mencoba membunuh waktu,agar kebersamaan kita tak berlalu oleh gelapnya malam, namun sayang! Ketakutan itu menjadi nyata, gelap memaksaku untuk berpisah denganmu,saat ini aku hanya memiliki segenggam senyuman panjang rona darimu, mungkin itu cukup untuk bekal-ku. Iya, bekal-ku jika nanti aku rindu.
Hi,yayaku.
-Ali rifky-
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita februari
General FictionAku terperangkap dalam diksi yang meramu pilu,tentang segala fatamorgana tanpa sudi menjelma romansa. Perihal rindu tanpa temu lalu harap yang masih saja semu. Haruskah aku menunggu sampai kau menyapaku? Benarkah ini cinta atau hanya sekedar aku ya...
