Mungkin hari ini melelahkan,mengecewakan,mungkin hari ini kebaikan belum berpihak kepadanmu dan doa-doamu masih belum dikabulkan tuhan,mungkin saat ini dirimu harus berteman baik dengan kesedihan untuk menjadi seseorang yang tangguh dalam segala hal, nggak apa-apa.
Tetaplah menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Menjadi baiklah walaupun lelah,berdamailah dengan keadaan. Jangan marah ya, aku tau ragamu sudah lama tumbang. Badanmu mulai lelah,pipimu kini basah, tapi aku mohon jangan menyerah.
"Apakah kau sudah lupa,kau telah berhasil melewati banyak lubang derita?"
"Masih ingatkah,sudah berapa banyak tawa kau manipulasi"
"Bagaimana tentangmu yang bertahan meski lagi-lagi harus di tiadakan harapan?"
"Bagaimana kamu mengatasi kebingungan untuk setiap inginmu berbagai cerita tapi tidak tau dengan siapa?
Akhirnya lagi dan lagi kau hanya mampu memendam segala cerita hingga dadamu terasa begitu sesak. Tangisan memecah dikala dadamu semakin merasa sesak hingga hanya tersisa tangis terisak lalu tanpa kau sadari kau terlelap dalam tidurmu dengan membawa cerita duka yang belum sempat terbagi.
Aku mohon, jangan nyerah dulu.
nggak apa-apa kalo kamu ingin istirahat,aku persilahkan.
Kalo kamu juga ingin menepi dari hiruk piruk dunia lain silahkan,aku izinkan.
Kalo kamu masih ingin menangis boleh saja,menangislah sampai kau lupa bagaimana caranya untuk menangis lagi luapakan segala kesedihanmu.
Setelah itu, berjanjilah untuk bangkit kembali menata hati tidak usah terburu-buru,pelan-pelan saja semua akan indah pada waktunya, percayalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita februari
General FictionAku terperangkap dalam diksi yang meramu pilu,tentang segala fatamorgana tanpa sudi menjelma romansa. Perihal rindu tanpa temu lalu harap yang masih saja semu. Haruskah aku menunggu sampai kau menyapaku? Benarkah ini cinta atau hanya sekedar aku ya...
