dua hari setelah malam itu aku tidak pernah bertemu lagi dengannya, aku sering melewati rumahnya hanya saja rumah itu seperti tidak berpenghuni. bedanya dengan rumah kosong, halaman rumahnya itu selalu bersih dan rapi.
sudah lewat waktu ashar sekarang aku baru saja pulang sekolah, ku langkahkan kaki ku sampai melewati depan rumahnya kudiam sejenak memandang rumah dua tingkat itu,seperti biasa rumahnya terlihat tidak berpenghuni. aku merasa seperti seorang penguntit.
ku pandang rumahnya dengan intens berharap dia tiba2 keluar dari balik pintu itu.
entah kenapa semejak kejadian itu aku tidak pernah berhenti memikirkannya dia benar benar mengambil alih pikiranku terlebih sampai sekarang aku belum mengatahui namanya.ku helaskan nafas ku ada apa dengan ku, pikirku.
ku lanjutkan langkahku. hanya beberapa langkah tiba tiba ku dengar suara pintu terbuka sedikit keras
suara itu berasal dari balkon yg ada di lantai atas
ku dongakkan kepalaku melihat keatas
deg..."jantungku..."
ucapku lirih
tatapan ku bertemu dengan tatapanya, mata birunya sangat cantik sedikit berkilau karena pantulan cahaya matahari sore.
anehnya jantungku serasa dipompa untuk keluar.apa ini, mungkin ini hanya karena reaksi takut.
takut jika ternyata dia sedari tadi sadar dengan kehadiranku bahwa aku memandang rumahnya sejak tadi.
eh, dia tersenyum. sangat tipis.....
bukan membalas senyumnya, kakiku malah membuatku berlari.aku berlari hingga masuk kedalam rumah,ku kunci pintu rumah dengan panik. kusandarkan diriku di belakang pintu sambil memegang dadaku.
kuatur nafas ku yang sedari tadi ngosngosan efek berlari, setelah ku rasa nafasku sudah netral ku langkah kan kaki ku menaiki tangga menuju kamarku"bodoh banget, kenapa malah lari" ucap ku berbicara sendiri merutuki kebodohanku
"gitu doang kok salting, eh masa iya gw salting di senyumin doang padahal"I don't wanna be your friend, I wanna kiss your lips (ooh-ooh-ooh) ......
alunan musik menyadarkan ku dari aktifitas ku berbicara sendiri. ku ambil hp ku dimana sumber lagu itu berasal.
"apa?"
"buka pintu anjing"
bentak nya"sabar bencong"
ah si bangsat gavin.sedikit berlari menuruni tangga menuju pintu depan ku bukakan pintu untuk si bangsat satu ini
tanpa salam seperti biasa dia langsung masuk ke rumah"kenapa di kunci segala sih?" tanyanya
"yah ku kira kau lama makanya ku kunci takut ada yg masuk ntar"
tidak bermaksud kasar aku dan gavin biasa memakai kau-aku sudah terbiasa di kampung kami, bagian sulawesi sana"ini mie ayamnya" katanya
sambil mengambil dua mangkok untuk ku dan buatnya untuk menaruh mie ayam kita
yang sengaja ku pesan ke gavin tadiku ambil satu bungkus mie ayam dan mulai menuangkan dimangkok ku. ku bawa mangkok ku menuju depan televisi di mana sudah ada gavin di sana
ngomong ngomong tentang gavin, aku tinggal berdua dengannya di rumah ini. dia bukan saudara atau sepupu ku, kita hanya sahabatan sejak kecil sejak 4 sd yang kebetulan oma nya dan oma ku juga bersahabatan yg dimana keluarga ku dan keluarganya sudah mengenal baik sejak dulu jadi tidak ada yg keberatan kalau kami tinggal berdua.
berteman sejak saat masi di sulawesi dan melanjutkan pendidikan ku di kota sekarang, di Malang. dia hanya ikut2an aku sekolah disini dia tidak bisa jauh dariku.
banyak laki-laki yang mengaku iri sama gavin secara terang-terangan karena dekat dengan ku, aku hanya bisa merespon dengan ketawa setiap ada yg berbicara seperti itu, lucu saja rasanya"gavin kau tau tidak rumah itu"
"rumah yang mana" jawabnya tanpa melihat ku
"itu yang pas pembelokkan dari sini 3 rumah setelah pembelokan " ucap ku, dengan mendapatkan respon gelengen darinya tanpa melihat ku lagi, dia sedang sibuk dengan mie dan handphonenya.
"hais...."
sambil ku pukul bahunya agak kencang.
"puki puki love" respon singkat darinya sedikit memaki
ku lanjutkan makan mie ku yg tertunda dengan pikiran masi terarah ke gadis malam itu"pengen melihara gorila"
ucap gavin mengalihkan pikiran ku dari gadis ituliat anak itu benar2 random,entah habis liat apa tadi hingga berpikir ingin melihara gorila.
to be continue
ps: terimakasih sudah membaca. jangan lupa untuk meninggalkan jejak bintang, kritik dan saran juga diperlukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARENINA
Teen Fictionangin malam membawaku bertemu dengannya. perhatian: cerita ini tidak di pertunjukkan untuk homophobic. mohon untuk tidak membaca cover cr: pinterest