BAB 10 : Tarik tiga

315 50 1
                                    

tw!!!!akan sedikit cringe

happy reading

_____________________

"kenapa yah fans Ariana Grande kebanyakan bencong " aku melontarkan pertanyaan ke dua kembar di depanku

aku sedari tadi berdiam diri di kelas  selagi jamkos, pertanyaan itu tiba tiba terlintas saja di otakku setelah mengingat-ingat kebanyakan kenalanku yang melambai menyukai Ariana Grande

BRAAKKK....

"selow bos"

"whatss iya juga gw juga baru kepikiran, si Dika suka storyin Ariana Grande dia melambai juga" ucap Nadine

"Tama juga" tambah Nadia

"ih kok gw?" Tama menyahut dari depan kelas dengan suara melengkingnya

"kan emang lo bencong suka ariana pula"

"Gavin juga lebih-lebih" aku makin berpikir mungkin lagu lagu ariana sangat relate bagi parben (para bencong)

"assalamualaikum" Gavin memberi salam dan masuk ke dalam kelasku

aku dan Gavin berbeda kelas "ca pake motor yah mau main futsal" gavin mungkin satu satunya bencong yang hobi main futsal

"terus gw?, antar gw dlu"

"gk searah ca, capek kalau harus bolak balik"

"tega lo, yaudah sera biar pulang sama kita aja" nadine memberi usul untuk pulang bersamanya

"oke,titp aca yah"

"Tama bubarin kelas lo guru pada  rapat sampai sore" sambil berjalan kearah pintu gavin berteriak menginformasikan kepada tama ketua kelasku untuk membubarkan kelas

"HOREEEE..." teman teman sekelas ku berteriak dikarenakan dipulangkan lebih awal yg seharusnya bell pulang berbunyi jam 3 sore

"sekalian main yah kita di rumah lo ser"

"sabeb"
aku mengambil tasku dan berjalan ke luar menyusul teman sekelas ku yang sudah keluar kelas duluan

aku, nadine, dan nadia berjalan menuju parkiran tempat mereka memarkirkan motor

"cepat naik"

kami bertiga naik di atas motor dengan nadia yg membawa motornya
-
-
-
-
-
-
-
-
"kek gk pernah gonceng tiga aja ngentod" kesal nadine, karena sedari tadi  dilihat pengguna jalan lainnya

terlebih kita  melewati depan SMP yang saat ini sudah jam pulang mereka jalan lagi sedang ramai ramainya

nadia yg mengerti ke-kesalan adiknya  memutuskan mengambil jalan pintas melewati  pertikungan yang agak sepi

hanya ada beberapa anak sekolahan berseragam SMP sedang duduk di deker

"LONNTEEE" kami bertiga kompak  menengok ke samping dimna anak smp yg kumaksud yang  sedang duduk bergerombolan di atas deker

dengan jelas meneriaki kata-kata yang tidak pantas sambil melihat ke arah kami

aku dan nadin yang sedari tadi emosi karena tatapan orang orang sedaritadi terhadap kami terlebih panasnya matahari tambah membuat ku dan nadine terpancing emosi

menyuruh nadine memutar balikan motornya untuk menemui anak SMP tadi

"siapa yg teriak tadi?" nadin melontarkan pertanyakan ke segerombolan anak SMP tadi

aku sudah mengetahui siapa yg teriak hanya saja aku membiarkan ingin mengetahui apa dia mengaku atau tidak

"bukan kita kak" malah teman cowonya yg menjawab

KARENINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang